Rekomendasi Wisata di Bandungan, Kabupaten Semarang yang sudah menerapkan protokol kesehatan dimasa pandemi.

Januari 17, 2021


Pagi itu cuaca cukup bersahabat, sesampainya di terminal terboyo, Semarang, saya segera bergegas menuju kantor Disporapar Jawa Tengah menggunakan jasa ojek online. Sesuai itinerary yang sudah dibagikan kepada seluruh peserta Jateng On The Spot melalui grup whatsapp, peserta diharapkan datang sesuai jadwal yang telah ditentukan. Perkiraan saya tepat sejak keberangkatan. Saya sampai di meeting point sesuai jadwal yang telah ditentukan. Terlihat hanya beberapa peserta saja yang baru datang. Kami saling sapa dan mengenal satu sama lain agar lebih nyaman selama mengikuti trip ini.

Mobil travel sudah terparkir rapih, menunggu peserta untuk bergegas masuk ke dalamnya. Rencananya, kami akan mengunjungi beberapa tempat di Kabupaten Semarang dan Magelang yang sudah mendapatkan ijin operasional oleh tim Satgas Covid 19. Memang, di Era New Normal seperti ini, kita semua harus benar-benar memastikan area mana yang aman untuk dikunjungi, sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran bagi diri kita sendiri dan pengunjung lainnya.

Saya memilih duduk di kursi belakang. Berharap bisa lebih nyaman dan santai. Kebetulan waktu itu, kami menggunakan mobil travel jenis Hiace yang cukup nyaman untuk perjalanan. Satu Hiace diisi maksimal 9 orang termasuk supir. Jadi ada jarak diantara peserta dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Saat masuk dan keluar mobil travel, kami diwajibkan menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan tim dan wajib memakai masker baik di dalam mobil dan di tempat wisata. Memang kedengarannya agak sedikit terasa ribet, namun kalau sudah berjalan, semua terasa ngalir aja dan kami semua merasa tetap nyaman dalam trip ini. 

Dan, berikut saya rangkum perjalanan Famtrip bertemakan Jateng On The Spot bareng Disporapar Jawa Tengah. Saya awali dengan Wisata kawasan Bandungan, Kabupaten Semarang. Berikut rekomendasi wisata di Bandungan, Kabupaten Semarang yang sudah menerapkan protokol kesehatan.

1. La Kana Susan Spa and Resort Bandungan

Sesuai daftar tujuan wisata yang akan kami kunjungi pada itinerary perjalanan yang sudah dibagikan ke semua peserta, tujuan pertama adalah La Kana Susan Spa and resort Bandungan yang berlokasi di Jalan Gintungan Utara, Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, kabupaten Semarang. Pastinya nggak asing lagi ya kalau dengar kata Susan Spa and Resort hehehe...


Begitu mendengar kata Susan Spa and Resort, bayangan utama saya adalah gelaran Royal Wedding di bangunan La Kana Chapel yang sangat menarik perhatian. Sesampainya di Susan Spa and Resort, kami diarahkan menuju ke Panorama Balcony. Namun sebelum memasuki area tersebut, semua peserta diwajibkan untuk mencuci tangan atau memakai hand sanitizer terlebih dahulu sesuai protokol kesehatan yang berlaku dan juga pengecekan suhu tubuh untuk memastikan suhu tubuh kita dalam keadaan normal. Di sini, wastafel yang digunakan cukup safety, pengunjung tidak perlu memegang gagang keran untuk mengeluarkan air, namun cukup menginjak tombol keran yang berada dibagian bawah. 



Perlahan semua peserta berjalan menuju Panorama Balcony. Dari tempat ini, saya bisa melihat landscape Kabupaten semarang dari atas. Nampak hijau membentang dengan variasi atap bangunan yang berwarna merah bata. Sinar matahari yang sedang panas-panasnya, membuat saya tak kuat berlama-lama di lokasi Panorama Balcony. Akhirnya, saya memutuskan untuk turun menuju cafe yang didesain sangat instagramable banget di sini. Sebenarnya Panorama Balcony di Susan Spa and Resort ini sangatlah menarik untuk dikunjungi, namun karena kami datang saat siang hari, menjadikan Panorama Balcony menjadi panas banget. Panorama Balcony mengingatkan saya ketika mendaki gunung. Dari atas puncak sering tertegun melihat landscape alam dari ketinggian. Menghirup udara dingin pegunungan yang masih bersih tanpa campuran polusi yang bisa mengganggu pernafasan. 

Panorama Balcony sangat cocok buat kamu yang suka suasana alam pegunungan dengan melihat landscape Kabupaten Semarang dari atas. Lokasi ini sepertinya sangat cocok buat melihat sunrise di pagi hari dan sunset di sore hari, Mungkin jika membawa pasangan ke sini akan terasa romantis hehehe.

     
   
Waktu menunjukkan pertanda memasuki jadwal makan siang, dan rencananya kami akan makan siang di cafe yang instagramable ini, yang mana lokasinya tepat di bawah Panorama Balcony. Terlihat beberapa makanan sudah tersaji rapih seakan memanggil untuk segera disantap. Namun sebelum acara makan siang dilaksanakan. Ada beberapa hal yang disampaikan oleh tim Famtrip Jateng On The Spot dari Disporapar Jawa Tengah yang diwakili oleh Ibu Tanti selaku pendamping dalam acara Famtrip Jateng On The Spot ini. 

Begitu ramah tamah selesai, semua peserta bergegas menuju meja makanan yang sudah disediakan oleh Susan Spa and resort. Lagi-lagi Susan Spa and Resort peduli dengan kesehatan pengunjung di masa pandemi seperti ini. Semua peserta diwajibkan memakai sarung tangan plastik saat mengambil makanan yang sudah disediakan. Sangat safety sekali bukan? Dan higienis tentunya. Makan dilokasi yang instagramable dengan panorama alam yang indah, serta makanan yang enak, pastinya menambah selera makan. Dan saya cukup lahap dalam menyantap makanan yang ada hihihi... 

Rasanya belum afdhol kalau ke Susan Spa belum foto di depan bangunan La Kana Chapel yang menjadi ikon Susan Spa and Resort. Bangunan cantik bergaya eropa ini sering digunakan untuk gelaran acara pernikahan. Rasanya romantis banget jika bisa adakan acara Royal Wedding di sini.

Susan Spa and resort menawarkan berbagai macam fasilitas yang cukup lengkap dan menarik. Selain La Kana Chapel dan Panorama Balcony, ada juga Minizoo, Jacuzzi, Semi Outdoor Swimmingpool, Fitnes Center, Meeting Room, Eden Park dan juga Hotel. 

Untuk info lengkapnya kamu bisa kunjungi websitenya di www.susansparesort.com

2. Candi Gedong Songo

Setelah dari Susan Spa and Resort, kami bertolak menuju Candi Gedong Songo. Cukup dekat dan masih satu area Bandungan kok, jadi tidak memakan waktu yang cukup lama untuk menuju ke sini dari Susan Spa and Resort. Sesampainya di Candi Gedong Songo, kami menuju pintu masuk. Di sini sudah diterapkan protokol kesehatan yang cukup baik. Terlihat adanya tempat cuci tangan yang telah disediakan oleh pengelola setempat dan juga pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki area Candi Gedong Songo. 


Candi Gedong Songo merupakan salah satu tempat wisata yang sudah menjadi rekomendasi satgas Covid 19, sehingga cukup aman untuk dikunjungi. Namun tetap terapkan protokol kesehatan yang ketat untuk diri sediri dimanapun berada. 

Sesampainya di depan pintu masuk, kami harus antri satu per satu dengan menyerahkan tiket masuk ke petugas atau men-scannya langsung ke alat scannernya. Antrian di sini juga diatur oleh pengelola setempat agar pengunjung tidak berkerumun dengan cara memberi tanda titik berdiri untuk antrian masuk ke lokasi Candi Gedong Songo. 

          

Semua peserta sangat antusias dan seketika langsung cari spot menarik untuk berfoto. Sedangkan saya dan beberapa blogger lainnya memilih untuk menjelajahi Candi Gedong Songo. Kami berempat sepakat untuk menjelajahi Candi Gedong Songo hingga candi ke tiga. Candi satu terlewati karena cukup ramai, jadi Kami lanjutkan berjalan sesuai rute yang ada. Area rute dari candi satu hingga candi ke tiga yang terus menanjak, membuat kami sedikit tertatih. Beberapa kali sempat istirahat sejenak untuk menghela nafas agar nafas tetap stabil. Sambil melihat alam sekitar, kami menghirup udara dingin Bandungan yang cukup menyegarkan pernafasan. 


Sampai di Candi dua, kami beristirahat sejenak setelah berjalan kaki cukup jauh. Mungkin sekitar sepuluh menit di Candi dua, perjalanan kami lanjutkan menuju ke Candi tiga yang lokasinya lebih tinggi dari Candi dua. Tanjakan yang leih tinggi terlihat menjulang di depan mata. Hah, siap-siap untuk mengatur nafas kembali nih, pikirku. Di sini bau belerang cukup terasa menyengat di hiudng, walaupun sudah memakai masker. Memang Candi tiga ini lokasinya dekat dengan pemandian air hangat alami yang mengandung belerang. Sayang, kami sudah lelah dan akhirnya kami memutuskan kembali turun setelah istirahat sejenak di Candi tiga. 

Untuk jalan turun, kami memilih jalur Kuda agar lebih cepat sampai di bawah. Telepon genggam saya berbunyi, menandakan panggilan telepon dari seseorang. Setelah saya lihat, ternyata dari Tim Jateng on The Spot yang meminta kami berempat untuk segera turun dan melanjutkan perjalanan menuju lokasi ke tiga dari tip ini. Kami cukup tergesa, karena peserta lain sudah cukup lama menunggu di mobil travel. Berwsata di Candi Gedong Songo cukup melelahkan jika memang ingin tawaf dari Candi satu hingga Candi teratas. 


Catatan : Saran saya, jika memang ingin berjalan kaki menjelajahi Candi Gedong Songo sebaiknya persiapkan fisik yang baik, bawa air mineral agar tidak dehidrasi, bawa permen atau sesuatu yang manis sebagai penambah tenaga saat diperjalanan. Atau kamu bisa sewa Kuda untuk menjelajahi Candi Gedong Songo hingga paling atas. 

3. Taman Bunga Celosia

Taman Bunga Celosia menjadi tujuan ke tiga dari trip ini. Lokasinya cukup berdekatan dengan Candi Gedong Songo, tepat di bawahnya. Jadi, rasanya sangat sayang dilewatkan jika tidak mampir ke Taman Bunga Celosia ini.  


Sesampainya di Taman Bunga Celosia, kami segera ke tempat cuci tangan sebagai syarat memasuki area Taman Bunga Celosia untuk memastikan bahwa tangan kita bersih. Dan saat masuk, petugas cek suhu badan pun sudah berdiri tepat disamping pintu untuk memastikan bahwa suhu badan kita normal. Nah di sini memang sudah diterapkan protokol kesehatan yang cukup baik demi kenyamanan pengunjung dalam berwisata di Taman Bunga Celosia.

Tour di Taman Bunga Celosia diawali dengan memasuki Museum Selfie. Sebelum masuk, pengunujung diwajibkan memakai sarung alas kaki agar area Museum Selfie ini tetap terjaga kebersihannya dari debu atau kotoran yang dibawa oleh sepatu pengunjung. Bentuknya yang lucu dan unik, saat dipakai terlihat seperti memakai sepatu kurcaci. Awal pertama memasuki Museum Selfi terasa agak gelap karena semua dinding berwarna hitam, untungnya ketolong dengan lampu hias yang menempel pada dinding. Pemikiran awal saya memasuki Museum Selfie agak sedikit horor. Dan setelah masuk, saya salah besar. Di sini banyak spot menarik untuk berfoto dan sangat menyenangkan sekali. 


Museum selfie memilik 4 spot ruangan dan semuanya bikin gemes. Yang membuat saya berhenti cukup lama dan betah di Museum Selfie ini adalah disuatu ruangan yang penuh dengan lampu gantung berwarna kuning dengan dinding yang berlapis kaca. Gilak, keren abis buat spot foto. Sampe-sampe lupa waktu dan tim Jateng On The Spot menyuruh kami untuk melanjutkan tour di Taman bunga Celosia. Akhirnya kami lanjutkan ke ruangan lain. Berjalan menemukan jalan pintu dari satu ruangan ke ruangan yang lain harus benar-benar hati-hati, jangan sampai yang awalnya kamu fkir pintu, eh malah kaca hahaha. Bisa-bisa, kepala yang kejedot kaca, Karena hal ini saya alami di sini hihihi.


Selesai tour di Museum Selfie, semua terasa indah dan menyenangkan. Bagaimana tidak? hamparan bunga di pintu keluar Museum Selfie begitu indah dan cantik. Seketika saya langsung menghela nafas panjang setelah tadi mencari pintu keluar yang sering salah, kayakbener-bener berjalan di dalam labirin yang tak berujung, kemudian saat keluar melihat hamparan bunga yang tertata cantik di kanan kiri area pintu keluar serasa moodbooster banget buat saya.


Tour kami lanjutkan dengan menggunakan metro car yang telah disediakan di Taman bunga Celosia. Mungkin kalau berjalan kaki mengelilingi Taman bunga Celosia seharian nggak akan cukup dan kaki bisa gempor karena saking luasnya. Bagi kaum rebahan memang disarankan naik metro car saja agar lebih nyaman mengelilingi Taman Bunga Celosia. Kami berputar dua kali putaran mengelilingi keseluruhan area Taman Bunga Celosia sambil mendengarkan detail penjelasan tentang Taman Bunga Celosia oleh pengemudi metro car.

Fyi nih gaes... 

Taman Bunga Celosia merupakan salah satu tempat wisata yang berada dikawasan Bandungan. Tepatnya di jalan Wisata Candi Gedong Songo, KM. 0,5, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Didirikan oleh seorang pelopor muda pertanian pada tahun 2017 silam dengan mengusung konsep taman bunga kekinian, wahana permainan, spot foto dan area kuliner sehingga sangat cocok untuk semua kalangan usia. Taman Bunga Celosia memiliki luas sekitar 8,6 hektar dengan menyediakan 13 fasilitas. Adanya tempat parkir yang sangat luas, yakni sekitar 15.000 meter persegi yang dapat menampung 200 bus, 400 mobil pribadi dan 2000 motor. 

Selain area parkir yang sangat luas, Taman Bunga Celosia memiliki 13 spot foto dan 13 wahana permainan. Rencananya di tahun 2021  akan ada 4 spot baru yakni taman anggrek, taman anggur dan 2 spot kuliner. 

Mungkin bagi pengunjung yang beberapa kali sudah ke Taman Bunga Celosia akan berfikir bahwa, Taman Bunga Celosia tak kunjung selesai pembangunannya. Saya bantu jawab yah..... Dari informasi yang saya dapatkan, Taman Bunga Celosia selalu berbenah dalam memberikan fasilitas berupa wahana atau tempat-tempat baru bagi pengunjung agar tidak cepat bosen jika berkali-kali berwisata di Taman Bunga Celosia ini. Sehingga pihak pengelola selalu melakukan perubahan atau renovasi tempat untuk dirubah menjadi spot baru. 

Harga Tiket Masuk :
Weekday : Rp. 20.000
Weekend : Rp. 25.000

Untuk wahana permainan yang berbayar
Mulai Rp. 15.000 - Rp. 45.000

Keliling menggunakan metro car
Rp. 20.000/ 2x putaran

Jam operasional :
Weekday : Pukul 08.00 - 17.00 WIB
Weekend : Pukul 08.00 - 18.00 WIB

Catatan :
Perlu diketahui bahwa Bandungan merupakan daerah di kaki Gunung Ungaran, jika kamu ingin berwisata ke kawasan Bandungan lebih baik cek fisik kendaraan yang akan kamu pakai sebagai alat transportasi sebelum memutuskan untuk berangkat. Mengingat lokasinya yang berada di kaki Gunung Ungaran, banyak tanjakan dan turunan yang curam. Pastikan semuanya dalam keadaan baik-baik saja.

Masa pandemi memang membuat kita agak ribet dalam berwisata. Kita selalu dsarankan untuk waspada terhadap lingkungan sekitar. Tapi, setelah dijalankan, nyaman-nyaman aja kok. Pastikan tempat wisata yang akan kamu kunjungi menerapkan protokol kesehatan dan sudah mendapat ijin operasional dari Satgas Covid 19. Terapkan protokol kesehatan secara mandiri dalam berwisata.

You Might Also Like

2 komentar

  1. Membantu sekali informasinya.. Kebetulan saya pengen ke Taman Bunga Celosia, tapi khawatir karena masa pandemi. Dengan adanya artikel ini, saya jadi lebih yakin untuk berwisata kesana setelah PSBB berakhir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah ya kak..... Tetap patuhi protokol kesehatan dimanapun berada dan selalu waspada ya....

      Hapus