Purworejo merupakan salah satu kota yang berada di kawasan Jawa Tengah. Secara geografis, purworejo terletak diantara kabupaten Wonosobo, Magelang, Kulon Progo dan Kebumen. Selain itu juga dikelilingi oleh beberapa gunung, diantaranya adalah Pegunungan Serayu, Gunung Sumbing dan Pegunungan Menoreh. Purworejo memiliki potensi alam dan beberapa tempat wisata yang bisa kamu kunjungi sebagai tempat berlibur bareng keluarga ataupun sahabat terdekat. Salah satu yang menarik di purworejo adalah keberadaan Desa Wisata yang semakin berkembang. Salah satu diantaranya adalah Desa Wisata Kaligono atau lebih dikenal dengan sebutan DEWIKANO. Dewikano merupakan desa wisata yang terletak di Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah.
Bulan juni tepatnya pada tahun 2015 lalu, saya bersama puluhan mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Jawa Tengah dan 3 travel blogger lainnya diajak untuk menikmati wisata alam Dewikano dalam acara Famtrip yang diadakan oleh DISBUDPAR Jateng. Awalnya saya ragu untuk ikut acara tersebut, bagaimana tidak? Saya hanyalah orang kampung yang kurang paham betul tentang bahasa inggris. Sedangkan harus berhadapan dengan puluhan mahasiswa dari berbagai negara. Ah, saya yakin mereka pasti bisa diajak ngobrol menggunakan bahasa inggris saya yang belepotan. Fix, sayapun mengiyakan tawaran itu untuk mengikuti acara tersebut. Hari H telah tiba, kami semua berkumpul di kantor Disbudpar Jateng di Jl. Pemuda no. 136 Semarang. Pagi itu di kantor Disbudpar baru ada beberapa orang saja. Sayapun mengisi daftar hadir sebelum keberangkatan. Tak lama kemudian, yang lainpun berdatangan hampir bersamaan. Selama perjalanan, kami memperkenalkan diri satu sama lain dan harus menggunakan bahasa Indonesia. Ah sedikit lega karena mereka bisa berbicara bahasa Indonsia dan hanya beberapa saja yang tidak bisa bahasa Indonesia bahkan bahasa Inggris. Yes, ada temannya. Sempat syok melihat Ilyas, salah satu mahasiswa yang berasal dari Thailand dengan fasih menggunakan dua bahasa yakni Indonesia dan Jawa. Sungguh membuat saya kagum terhadapnya. Canda dan tawa mengiringi perjalanan kami menuju Dewikano. Buspun penuh dengan kegembiraan, ditambah hadirnya tour guide yang membuat suasana di dalam bus tidak membosankan.
Sekitar pukul 13.00 WIB sampailah di Dewikano. Kami diarahkan menuju Rumah Budaya Sae Laras yang merupakan tempat awal untuk menyambut wisatawan. Di sana sudah tersedia makan siang dan minuman tradisional serta Geblek (jajan khas Purworejo). Dengan iringan lagu jawa dan musik gamelan. Kami menikmati makan siang itu dengan lahap dan nikmat. Selesai santap makan siang, kami lanjutkan dengan sholat Dzuhur dan berkeliling Dewikano selama dua hari.
Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan jika kamu berkunjung ke Dewikano. Seperti yang kami lakukan pada waktu itu. Ada sekitar tujuh hal yang bisa kami lakukan di Dewikano. Simak baik-baik ya...
1. Belajar karawitan atau Gamelan
Yang pertama, di sini kamu bisa belajar bermusik menggunakan gamelan dengan lagu-lagu jawa seperti yang telah kami lakukan pada awal penyambutan. Kami diajak untuk bermain karawitan atau gamelan di Rumah Budaya Sae Laras. Ada beberapa lagu yang diajarkan dan disesuaikan dengan kemampuan kami. Tentunya dengan not yang paling mudah. Ken (mahasiswa asing) yang turut serta belajar karawitan terlihat serius memukul gamelan. Memperhatikan dengan baik dan menyesuaikan not yang diajarkan. Kami semua tertawa saat tempo lagu semakin melambat dan pendampingpun membetulkan pukulan agar sesuai dengan tempo. Uniknya, pemain gamelan dan sinsen di sini adalah anak-anak SD. Hebat banget ya mereka, saya saja tidak bisa loh hehehe. Dan mereka mau melestarikan kebudayaan jawa yang mana pada zaman sekarang ini banyak ditinggalkan oleh anak-anak seusianya. Apalagi sekarang ini teknologi semakin maju. Banyak game-game yang bisa menghipnotis anak-anak sehingga mereka tidak mau belajar untuk meneruskan budaya leluhur Jawa.
2. Melukis Wayang Kulit
Yang ke dua, kamu bisa belajar melukis wayang kulit. Semua bahan telah tersedia dan kamu tinggal melukisnya saja. Saat itu musik gamelan sudah dipegang oleh beberapa teman. Daripada kami cuma melihat mereka belajar gamelan, kami diarahkan untuk melihat dan belajar melukis wayang kulit. Namun saat itu kami lebih terfokus ke teman-teman yang bermain gamelan, sehingga hanya melihat proses melukis wayang kulit tersebut sambil mendengarkan mereka yang belajar gamelan.
3. Bermain air di Curug Siklothok dan Silangit
Yang ketiga, kamu bisa menikmati Curug Siklothok dan Silangit. Setelah selesai bermain gamelan dan melukis wayang kulit, kami di ajak berwisata alam menuju Curug Siklothok dan Silangit. Karena jarak antara Rumah Budaya dengan curug tersebut cukup jauh, kami diangkut menggunakan kendaraan bak terbuka. Antusias teman-teman saat perjalanan, begitu menyenangkan dan sering bertingkah lucu. Sehingga membuat perjalanan menuju ke curug Siklothok dan Silangit begitu menyenangkan. Kebetulan pas kami ke sana pada musim kemarau sehingga debit air dari kedua curug ini kecil.
4. Ciblon dan Canyoning di Taman Si Dandhang
Yang satu ini merupakan kegiatan yang paling menyenangkan di Dewikano menurut saya pribadi. Ya, ciblon dan canyoning. Siapa sih yang nggak suka bermain air di alam terbuka? Apalagi airnya jernih ditambah dengan beberapa alat pendukung untuk keamanan. Jadi tak ada lagi rasa takut tenggelam saat ciblon dan cidera saat canyoning. Kegiatan ini kami lakukan saat hari ke dua di Dewikano. Di sini kami bebas bermain air sesuka hati. Melompat dari ketinggian dan menceburkan diri ke dalam kolam air. Oh ya, sebelumnya kami sudah dibekali dengan beberapa trik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
5. Memerah Susu Kambing
Yang kelima adalah memerah susu kambing secara langsung. Suatu hal yang sungguh menyenangkan bukan? Di sini kami diajarkan cara memerah susu kambing yang baik dan benar. Salah memerah kambing, bisa-bisa di tendang sang kambing. Kami semua memperhatikan dengan baik cara yang dipraktikkan oleh pemandu. Uniknya, susu kambing hasil perahan tersebut bisa langsung diminum loh. Awalnya saya ragu untuk meminumnya karena saya sendiri tidak suka bau kambing yang begitu menyengat bahkan dagingnyapun saya tidak doyan. Jadilah salah satu teman mewakili untuk meminum susu perahan tersebut. Dia bilang susunya enak, hangat dan tidak berbau. Sayapun mencobanya. Dan benar adanya, rasa susu kambing ini tidak berbau kambing sama sekali. Rasanya enak, manis dan hangat. Mirip sekali dengan susu sapi.
6. Membuat Gula Jawa
Selain memerah kambing, kamu bakal diajarkan untuk membuat gula jawa. Setelah memerah kambing, kami diarahkan menuju rumah salah satu warga setempat yang dijadikan sebagai objek untuk membuat gula jawa. Kami semua diajarkan cara membuat gula mulai dari memasak, hingga menaruh ke dalam cetakan yang telah di sediakan. Sembari belajar membuat gula, telah tersedia penganan atau jajan pasar yang disediakan oleh pengelola Dewikano. Kamipun siap untuk menyantapnya sambil melihat proses pembuatan gula jawa.
7. Membuat Wingko
Dan yang terakhir kami lakukan di Dewikano adalah Membuat wingko. Wingko merupakan salah satu oleh-oleh khas Dewikano yang bisa kamu bawa pulang untuk sanak saudara. Di sini kami semua belajar membuat wingko mulai dari penyiapan bahan, mencampurkan bahan, mencetak, memanggang dan membungkus rapi, sehingga layak untuk dipasarkan sebagai oleh-oleh. Saat kami hendak melanjutkan perjalanan, ternyata wingko yang kami buat tersebut diberikan kepada kami sebagai oleh-oleh. Lumayan buat cemilan di rumah hehehe.
Nah, beberapa hal di atas merupakan salah satu paket wisata yang ditawarkan oleh Dewikano untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke sana. Masih ada banyak hal yang bisa kamu lakukan ketika berwisata ke Dewikano. Dewikano menawarkan beberapa paket wisata sesuai dengan budget kamu. Banyak manfaat yang saya rasakan saat ke Dewikano dan saya semakin tahu bahwa Purworejo memiliki Desa Wisata yang patut untuk dikunjungi. Kamu penasaran menikmati alam Dewikano? Yuk ke Dewikano....
Untuk informasi lebih lanjut tentang paket wisata Dewikano, Kamu bisa menghubungi melalui no.hp atau akun social media berikut ini.
Dewi Kano