Taman Lampion Kudus, Tempatnya Wisata Malam Di Kota Kudus

Februari 17, 2017

Seringkali kesel kalau ada temen yang suka nyinyir dengan tempat wisata yang ada di kota sendiri. Di Kudus, setiap kali ngajak temen wisata di darah sendiri, mereka selalu bilang bahwa kudus itu cuma gitu-gitu aja. Nggak punya tempat wisata. Hey anak muda, jangan salah, kalau kalian mau buka mata, hati dan fikiran, pasti bakal tahu jika Kudus punya banyak tempat wisata yang bisa kamu kunjungi. Kuliner, ada. Wisata alam, ada juga. Wisata sejarah, ada juga. Wisata religi, hah bukan lagi, ada juga kok. Percayalah bahwa Kudus punya tempat wisata yang bisa dijadiakan sebagai tujuan wisatamu.


Pohon Hias

Baru-baru ini kudus membangun taman wisata yang cukup unik dan menarik untuk dikunjungi. Wisata malam berupa Taman Lampion yang penuh dengan kerlap kerlip lampu hias yang ditata apik sehingga menarik perhatian para pengunjung. Cukup murah, hanya Rp. 3.000,- rupiah saja, kita sudah bisa memasuki Taman Lampion Kudus. Lokasi Taman Lampion itu sendiri berada di dalam area Taman Krida Wisata. Terletak di Jalan Gor, Wergu Wetan, Kudus. Tepat di depan Stadion Sepak Bola GOR Kudus.


Dahulu, Taman Krida Wisata seringkali dijadikan sebagai tempat berwisata anak-anak SD maupun TK. Masih teringat dengan jelas masa kecil dulu saat ke Taman Krida Wisata, yang mana terdapat beberapa satwa dan mainan outdoor yang bisa dipakai. Selain itu paling suka dengan patung-patung binatang yang terbuat dari semen. Ada jerapah, gajah, badak dan masih banyak yang lainnya. Sebenarnya Taman Krida Wisata sudah berbenah dengan ditambahkannya mini waterboom untuk anak-anak beberapa tahun lalu semenjak keberadaannya semakin ditinggalkan oleh para pengunjung. Mungkin dengan dibangunnya mini waterboom bisa menambah ketertarikan pengunjung, namun pada kenyataannya itu tidak berlangsung lama. Keadaan waterboom mini sekarang ini cukup miris, bahkan tidak bisa dipakai lagi. Entah kurangnya pengelolaan atau memang kurang menarik perhatian para pengunjung saat dibangunnya mini waterboom. Kini Pemda Kudus mulai berbenah untuk menarik perhatian pengunjung di Taman Krida Wisata. Salah satu gebrakan yang dicanangkan oleh Pemda Kudus yakni dengan ditambahkannya Taman Lampion sebagai objek yang menarik di dalam Taman Krida Wisata. Taman Lampion sendiri mulai dibuka sekitar bulan Januari lalu. Namun Taman Lampion di Kudus tidak buka setiap hari. Hanya pada weekend saja yakni setiap jum'at malam hingga minggu malam. Jadi jika ingin ke sana jangan pas weekday ya, biar nggak balik kayak temen-temen yang lain.


Beberapa waktu lalu saya mencoba ke Taman Lampion Kudus untuk membuktikan bahwa kudus punya wisata malam yang cukup menarik untuk dikunjungi. Masuk melalui gerbang Taman Krida Wisata dan berjalan menuju Taman Lampion. Dari luar sudah terlihat kerlap-kerlip lampu hias yang membuat penasaran pengunjung. Alunan musik dangdut dari pengeras suara seakan menambah riuhnya Taman Lampion malam itu. Namun hal ini malah membuat saya agak berisik karena terlalu keras suara yang ditimbulkannya. Memasuki gerbang Taman Lampion, saya disuguhi miniatur angsa putih yang menyala. Kesan pertama memasuki Taman Lampion adalah : ramai dan kerlap-kerlip lampu terhias dengan indah. Kaki ini Kembali melangkah menuju tengah area taman . Terdapat pohon yang mirip dengan palem namun terbuat dari besi dengan penuh hiasan lampu yang berwarna-warni. Ujung pohon terdapat lampu jatuh yang bergantian warnanya. Seakan terlihat berkejaran dengan lampu lainnya. Sebelah kirinya terdapat miniatur pokemon jenis Bulbasaur berwarna hijau menyala dan rusa putih menyala. Pohon-pohon hidup yang tumbuh di dalam taman ini pun tak luput dari hiasan lampu yang berbentuk daun dengan warna putih dan orange.


[gallery type="rectangular" ids="2001,2000"]

Dari jauh, saya tertarik dengan kereta kencana lengkap dengan kuda putih yang menyala. Ini salah satu miniatur yang menjadi favorit para pengunjung untuk berswafoto. Pohon-pohon lampu hias berwarna-warni mengisi ruang bagian timur Taman Lampion ini. Di Taman Lampion Kudus, selain ada angsa dan pokemon, juga terdapat donald duck, doraemon, pinguin dan masih ada beberapa miniatur lainnya yang terbuat dari acrilic. Kurangnya penerangan di sini membuat lampu-lampu hias menyala dengan terang dan mencolok. Taman Lampion Kudus dimanfaatkan oleh muda-mudi untuk berswafoto. Saya yang hanya duduk manis, mengamati polah mereka yang lucu dan unik dengan beberapa pose yang mereka buat. Sesekali tersipu malu saat mereka sadar bahwa saya telah memperhatikannya. Kemudian mereka berpindah tempat yang lebih aman untuk berpose sesuka hatinya. Dari sekian banyak pengunjung ada yang memilih pakai kamera dari gawai mereka, ada juga yang menggunakan kamera DSLR demi mendapatkan foto yang maksimal.


[gallery type="rectangular" ids="2003,1997,1998,2002"]

Keberadaan Taman Lampion di Kudus menambah daftar tempat wisata baru yang menarik untuk dikujungi. Harapannya semoga tetap terjaga kebersihannya dan ketertiban di lokasi taman. Selain itu tidak hanya ramai sejenak saja seperti yang sudah-sudah. Yuk ke Taman Lampion di Kudus...


 

You Might Also Like

60 komentar

  1. Hujan baru selesai, terus main ke taman lampion. Oh, betapa romantisnya. Saya setuju, lampion memang bisa menjual banget dalam khasanah wisata malam. Kesan gelap dan suram serta menyeramkan dari malam sehabis hujan bisa musnah dengan cahaya unik dari lampion. Ada pokemon dan Patronus juga, haha. Kerenlah. Cocok dijadikan lokasi bagi yang sedang mencari ganti dari gambar profil di media sosial, hehe. Makin lengkap saja Kudus dengan wisata kekiniannya...

    BalasHapus
  2. Betul banget. Pas ke sana juga kebetulan habis hujan. Romantisnya dapet, sayangnya aku pas ke sana tidak dengan pasangan hehehehe

    BalasHapus
  3. Tak apa Mas, besok ke sana lagi dengan pasangan #eh.

    BalasHapus
  4. Wah asyik juga nih Taman Lampionnya, kece mas. Kayak Taman Lampion di Monjali, Jogja. Ini cuma taman lampion aja atau ada tambahan atraksi lainnya?

    BalasHapus
  5. Gak ada atraksinya, cuma taman lampion aja.

    BalasHapus
  6. Wah rupanya Kudus punya taman lampion juga. Lebih murah pula daripada yang di Jogja :)

    BalasHapus
  7. He'em, makin asyik kan kalau ke Kudus hehehe. Hayo kapan giliran sampean ke Kudus Mas.

    BalasHapus
  8. Itu ada terus kan ya berarti mas? Nggak musimam? Hehehe
    Keren juga yaaaaa

    BalasHapus
  9. Yap, betul mas ada terus. Namun dibuka pas weekend saja.

    BalasHapus
  10. Hampir mirip kayak lampion di kaliurang mas, tapi disana masih kalah menarik dibandingkan dengan yang di kudus ( sepertinya ) Selain disana, taman lampion juga ada di monjali mas :D. Jadi ingat lirik lagu "Di bangku taman aku menunggu hingga kau selesai berdandan :D "

    BalasHapus
  11. Iyakah? Saya malah belum pernah ke Taman Lampion yang di Kaliurang ataupun Monjali. Waaaah, kapan-kapan harus cobain ke sana ya biar tahu perbedaan sensasi antara Taman Lampion di Kudus dan di sana.

    BalasHapus
  12. kayaknya ini jadi lebuh menarik ia kayak yang di aloon-aloon kota batu jawa timur ,.....
    jadi kalo akhir pekan bisa main ke kudus ini nih

    BalasHapus
  13. lampionnya cakep kak serasa di LN

    BalasHapus
  14. Bisa dooong, hayuk main ke Kudus hehehe.....

    BalasHapus
  15. Huwaaaaaaah, Aku belum pernah ke LN Win jadi nggak bisa bandingin hehehe....

    BalasHapus
  16. Wah Kudus punya wisata malam yang bagus buat dikunjungi, bisa nambah jadi list weekend nih.

    BalasHapus
  17. Ke sini kudu bawa pasangan kalau mau foto. Kalau sendiri malah kayak pendekar hahhhahhaa

    BalasHapus
  18. Cakep banget yaa taman lampionnyaa, sukaaa..

    BalasHapus
  19. Mas Sitam koyone wes biasa dadi Pendekar. Dadi santai nek arep mrunu hiihihihihii

    BalasHapus
  20. Pastinya..... Kamu nggak mau ngajak berduaan ke sana gitu Mbak langsung digampar suaminya hehehehe

    BalasHapus
  21. Nek ono sing dodolan jagung bakar enak neh kui mas...
    Mbe yangyangan....wkkwwk

    BalasHapus
  22. Belakang taman berjajar ruko yang jualan jagung bakar dan seperangkatnya Mas....

    BalasHapus
  23. Aku pas dolan nginep di kudus jarang keluar malem, seringnya cuman duduk dan ngobrol sama tuan rumah...entah mengapa rekan-rekan saya yang tinggal di kudus itu seru buat diajak ngobrol...
    Ah jadi kangen kudus...hehehe

    BalasHapus
  24. Pas ke Kudus ke mana aja mas siangnnya?

    BalasHapus
  25. Colo, gebog, rahtawu, jekulo, bae, jati, ndi neh yo.... Seringe mung dolan ne konco-konco Mas, ahaha nha gegara siang wes kesel motoran, maka malam hari cukuplah diem di teras...hehe

    BalasHapus
  26. Weeeeeh udah banyak aja ni keliling Kudusnya. Asik ya kalau ngobrol malem di teras gitu sama temen. Sambil mikirin planing jalan lagi.

    BalasHapus
  27. Iya Mas, repotnya sekarang beberapa sudah ada yang nikah...ahahah jadinya gitu lah..

    BalasHapus
  28. Jadi repot sendiri ya😊 Yawes kalau mau explore Kudus nanti bisa kongak aku. Oh ya, Mas Gozaliq ini orang mana?

    BalasHapus
  29. Aku tumbuh besar di Banjarnegara, tumbuh tua pindah-pindah....wkwkw
    Kesel aku mas, pindah-pindah wae...ahaha

    Yeess...nemu bolo dolan siji maneh nang kudus...ahaha

    BalasHapus
  30. Nomaden berarti hohohoho.... Salam kenal Mas Ghozaliq 😁😁😁😊😊😊

    BalasHapus
  31. Iyaaaah 😥😥

    Yoi Mas Yasir... 😁

    BalasHapus
  32. Orang nomaden biasanya asyik diajak ngobrol, banyak temen dan banyak pengalaman.

    BalasHapus
  33. Aku iki yo lali nek nama Njenengan iki terlampir nang undangan GenPI, padahal wes tak centang beberapa bloger yang tahu blognya aja tapi gak pernah ketemu, tapi kok yo lali aku nyapa Njenengan...ahaha
    Terlalu asyik dengan teman-teman lainnya yang sudah lama gak jumpa...hehahew

    BalasHapus
  34. Kemarin aku juga dikasih tahu Mas Fahmi kalau ada kamu tapi aku nggak paham kamu yang mana. Pas Mas Fahmi mau bilang, malah acara sudah mulai. Wes tak ngeta ngeti ngalor ngidul, ngarep buri tapi iseh ra ngeh dirimu. Karena mungkin nggak pernah merhatiin fotomu jadi bingung sendiri nyari dirimu kemarin. Hehehe

    BalasHapus
  35. Jebul Mas Fahmi kui sepupune koncoku...wkwkwk aku mbe reti yo wingi-wingi durung suwe...whahhwa

    Siaplah Mas, ntar kopdar aja kalau ada kesempatan jumpa... 😁

    BalasHapus
  36. Siapp. Ditunggu pokok e 😁😁😁

    BalasHapus
  37. Mirip kayak yang di Batu ya :D tapi ini keren juga, asik buat foto-foto~

    BalasHapus
  38. Iya mas. Tempat selfie baru di Kudus lah pokoknya hehehe.

    BalasHapus
  39. semoga ada kesempatan mampir kesitu ya nanti :D

    BalasHapus
  40. Amiiin :) Dan semoga saya bisa bertemu sampean pas ke Kudus nanti. Hehehehe

    BalasHapus
  41. Halo salam kenal, saya blogger newbie dari Semarang (tepatnya Ungaran, hehe). postingannya bagus om, semoga next time saya bisa jalan-jalan ke Kudus juga...

    BalasHapus
  42. Halo Mbak Ika 😊😊😊😊 salam kenal juga... Saya dari Kudus. Amiiin, semoga secepatnya bisa ke Kudus ya. Deket kok Ungaran-Kudus hehehehe

    BalasHapus
  43. Wow, lagi hits ya taman lampion. Tempatnya baru aja bikin seperti itu

    BalasHapus
  44. Betul Mas. Lagi ser-serunya nih kota bernuansa lampu hias.

    BalasHapus
  45. waaa keren nih ada juga ya ternyata di Kudus...

    BalasHapus
  46. memang kadang warga lokal suka gengsi dan minder dengan potensi wisata di daerah sendiri, aku pun kadang juga begitu, tapi setelah ditelisik lebih lanjut dan bisa mengemas ceritanya menjadi menarik ya hasilnya akan mengikuti terutama saat ditulis di blog

    BalasHapus
  47. Itulah mengapa saya mau menulis tentang kotaku sendiri Hend. Seringkali saya mendengar bahwa Kudus tak memiliki tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Hrapannya, dengan tulisan di blogku ini, orang tahu bahwa Kudus memiliki tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.

    BalasHapus
  48. minimal membuat orang lain yang membaca bisa saling tertarik satu sama lainnya dan bisa saling berkunjung antara dua orang dalam beda wilayah...

    BalasHapus
  49. ini buka tiap hari apa hari tertentu saja mas

    BalasHapus
  50. Tiap weekend aja kak bukanya. Mulai malam sabtu sampai malam senin aja.

    BalasHapus
  51. Buka tiap weekend aja kak. Mulai malam sabtu sampai malam senin.

    BalasHapus
  52. Di jogja juga ada nih taman lampion di monumen jogja kebali. Kayaknya tiap2 kota wisata pasti harus ada taman lampionnya ya? Haha

    Btw, salam kenal ya idiotraveler.com

    BalasHapus
  53. Mungkin itu yang menarik perhatian agar datang ke kota wisata yang dituju ya. Salam kenal juga kakak :)

    BalasHapus