Sejenak Menikmati Air Terjun Kaliyetno Kudus

April 25, 2017

Sejak pagi hari, hati ini sudah niat banget untuk kembali menjelajahi Air Terjun di kawasan Kudus, Jawa Tengah. Beberapa postingan teman-teman di sosial media tentang air terjun yang bermunculan di Kudus, membuat saya tergiur untuk kembali menjelajahinya. Jadilah saya mencoba untuk menelusuri jejak-jejak menuju air terjun tersebut agar nantinya tidak nyasar dan mudah untuk ditemukan saat mengunjunginya.

Saya sangat tertarik dengan Air Terjun Kaliyetno yang berada di desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Lokasinya tepat di atas makam Kaliyetno. Sangat mudah diakses dan jalannyapun mulus. Sekitar tiga puluh menit dari rumah. Kudus memang kota paling kecil di Jawa Tengah. Namun tak bisa dipungkiri bahwa Kudus memiliki wisata alam yang patut untuk di kunjungi. Salah satunya adalah air terjun, yang seakan-akan, semakin hari, semakin bertambah. Terhitung sejak postingan pertama tentang Air Terjun hingga tulisan ini di terbitkan, sudah ada sekitar enam air terjun di Kudus yang pernah saya posting di blog ini.

Baca di sini beberapa air terjun yang ada di kudus.

Rencana awal, berangkat dari rumah sekitar pukul 14.00 WB, namun kenyataannya tak bisa berangkat sesuai jadwal yang telah ditentukan. Bukan tanpa alasan, waktu itu keadaan memang tidak memungkinkan untuk berangkat sesuai jadwal. Ada beberapa hal yang menyebabkan keberangkatan tertunda. Cuaca yang cerah membuat saya yakin untuk memundurkan jadwal menuju ke Air terjun Kaliyetno. Hanya mundur beberapa jam saja dari jadwal yang telah ditentukan.


Sekitar pukul 16.00 barulah sampai di rumah setelah menyelesaikan beberapa hal yang membuat rencana ke Air Terjun Kaliyetno tertunda. Saya memaksakan diri untuk tetap berangkat menuju Air Terjun Kaliyetno pada pukul 16.30 WIB. Suasana sore itu tiba-tiba berubah drastis hingga membuat saya pesimis untuk berangkat. Mendung gelap dengan beberapa suara hantaman petir yang menggelegar terdengar di telinga. Namun rasa penasaran saya akan Air Terjun Kaliyetno membuncah. Cukup positif thinking walau hati ketar-ketir akan datangnya hujan. Tiga puluh menit berlalu, sampailah di kawasan makam Kaliyetno yang merupakan tempat terakhir untuk kendaraan. Beruntung sekali akses menuju air terjun Kaliyetno sangat mudah untuk diakses tanpa ada kendala sedikitpun sehingga sampai di sana sesuai perkiraan.

Rute menuju Air Terjun Kaliyetno : Dari pusat kota menuju Jl. Sunan Muria - Polsek Dawe - ambil arah Ternadi - ikuti jalannya sampai ketemu pertigaan tugu yang mirip dengan Monas - Ambil kanan (nanjak) - lurus hingga sampai di Makam Kaliyetno.

Tak cukup sampai di situ saja perjalanannya. Saya harus berjalan kaki sekitar sepuluh menit untuk menuju Air Terjun Kaliyetno. Dengan semangat dan rasa penasaran akan air terjun tersebut, secepat mungkin saya melangkahkan kaki melewati jalan setapak yang dikelilingi kebun kopi. Bukan hanya karena penasaran saja yang membuat saya tergesa menuju air terjun, namun juga waktu yang serasa memburu saya dengan tanda cuaca yang meragukan dan hari yang semakin gelap. Suara gemuruh air sudah mulai terdengar saat sampai di jalan setapak yang menurun menuju aliran air terjun. Melompat dari satu batu ke batu yang lainnya, menyisiri aliran air terjun Kaliyetno, hingga akhirnya terlihat air terjun yang beraliran deras dan bervolume besar dari atas tebing. Saat itu memang musim hujan, sehingga aliran air sangatlah besar.

Batu besar yang berada di pinggiran aliran air terjun Kaliyetno menjadi tempat saya untuk duduk sejenak menikmati Air Terjun Kaliyetno, menutup mata, meresapi sejuknya kawasan air terjun tersebut. Melepas lelah dan mengusap peluh akibat tergesa saat berjalan menuju air terjun. Memandangi guyuran air yang terjatuh dari atas tebing, rasanya ingin sekali mendekat dan bermanja dengannya. Namun karena waktu yang terlalu sore, membuat saya mengurungkan niat untuk bermanja dengan guyuran air tersebut. Cukup merasakan air yang mengalir dari guyuran air terjun dan memotretnya dari jarak yang cukup dekat. Segar dan menyejukkan.

Hari semakin gelap, langit birupun tetap tertutupi oleh mendung yang sedari sore sudah menutupinya. Saya bergegas kembali ke parkiran kawasan makam Kaliyetno untuk mengambil kendaraan dan kembali pulang. Lokasi Air Terjun Kaliyetno masih terlihat alami, belum ada sampah yang berserakan. Tulisan kreatif para vandalism juga tak satupun tertera pada batu-batu yang ada di sini. Satu hal yang membuat sedikit iba, belum ada kantong sampah yang terdapat di sekitaran air terjun. Dikhawatirkan jika ini dibiarkan, akan membuat kawasan Air Terjun Kaliyetno kotor dengan sampah yang berserakan. Semoga pengelola kawasan Air Terjun Kaliyetno segera membuatkan kantong sampah bagi pengunjung.

 

 

You Might Also Like

34 komentar

  1. Kudus bagian lereng muria pancen akeh air terjun ya mas

    BalasHapus
  2. bar udan ketoke iki...dalane lunyu

    BalasHapus
  3. Betul Mas, kalau saya hitung ada sekitar 10 air terjun, namun yang baru saya tulis sekutar 7 air terjun.

    BalasHapus
  4. Malah durung udan iku Hend, tapi arep udan. Hari sebelumnya ya sudah hujan si hehehe

    BalasHapus
  5. wooooo....gitu tho...cara motret biar kayak kapas gimana ya? eh tapi ga ngaruh juga sih, kan aku pakenya kamera hp : )

    BalasHapus
  6. Pakai kamera hp juga bisa kok Hend. Kalau menurutku si yang menyebabkan bisa seperti itu karena cahaya. Kalau cahaya terang banget susah dapet yang seperti itu. Harus minim cahaya untuk mendapatkan foto seperti itu. Berdasarkan pengalamanku sih. Aku cuma pakai kamera pocket soalnya.

    BalasHapus
  7. oh iya, pantes beberapa curug yang berada di wilayah terbuka, hasilnya jelek karena airnya putih terang gitu

    BalasHapus
  8. Harus pinter-pinter cari suasana Hend. Kalau aku lebih memilih sore hari, waktu petang untuk memotret air terjun agar gambar yang diinginkan itu dapet.

    BalasHapus
  9. aku lagi galau nih wkwkwk, kalau sorean beresiko karena lokasinya jauh2

    BalasHapus
  10. Takut kesambet yak? Hehehe. Ajak temen biar ada yang jagain.

    BalasHapus
  11. HUHHH...lebih taku ma binatang buas

    BalasHapus
  12. Loh, di sana masih banyak binatang liar?

    BalasHapus
  13. Hahaha, nggak lah Hend. Selama tempat itu dikunjungi manusia, menurutku mereka (binatang buas) nggak akan ganggu. Percaya deh.

    BalasHapus
  14. Itu lokasi air terjun sama gardu pandang ternadi jauh nggak kak??

    BalasHapus
  15. Deket banget Mas, nggak ada 5 menit sampailah.

    BalasHapus
  16. Rasanya gatel banget ya kalo main ke tempat wisata air tapi nggak bisa nyebur. Yowis, nyebur neng omah wae mas :D

    BalasHapus
  17. Banget gatelnya hahaha. Coba waktu itu nggak kesorean, uda buka baju aku, terus nyebur.

    BalasHapus
  18. 11 12 sama air terjun jumog iki mas

    BalasHapus
  19. Segeerrr banget air terjunnya, Yas. Jalan setapaknya belum disemen atau pake paving ya? Hmmm udah banyak diracuni postingan air terjun di lereng Muria sama Yasir. Saatnya menunggu cuaca sedikit cerah biar bisa mlipir dari satu air terjun ke air terjun di Kudus. :-D

    BalasHapus
  20. Jalan setapaknya masih alami semua Koh, jadi masih berupa tanah dengan semak-semak di pinggirannya. Ayok agendakan ke Kudus lagi biar bisa eksplore air terjun di Kuudus Koh

    BalasHapus
  21. Terlalu nekat kuwe iku kang. Jam setengah limo sore nekat adventure neng air terjun. Nek aku mending pas esuk, dadine iso adus suwe hehehe

    BalasHapus
  22. Iya mas, memang nekat waktu itu hehehe. Esuk-esuk adus ning air tejun o rak katisen to?

    BalasHapus
  23. Air terjun, kenapa bisa terjun airnya? karena airnya suka terjun.

    *Mbuh ngomong opo pokoke pengin melu komen.titik. aha ha ha

    BalasHapus
  24. Hahahahaha Terima kasih sudah bersedia mampir ke blog saya kakak :)

    BalasHapus
  25. kapan nie mas menggenapi blognya dengan artikel 10 air terjun di kudus lengkap :D asiknya kalo maen di air terjun bisa belajar nyelow speed....

    BalasHapus
  26. Bertahap mas. Ini sudah ada foto-fotonya, tinggal nge postnya hhehe. Belajar Slow Speeed, aku suka itu dan itu yang masih aku pelajari. Ayok Mas blajar bareng hehehehe.

    BalasHapus
  27. aku asli Pati mas, baru tahu kudus punya air terjun bagus. hahaha

    BalasHapus
  28. Weeeeh, deket ya.... Ayok mas, pas Lebaran nanti agendakan main ke Kudus hehehe

    BalasHapus
  29. Catet. Kalau ke Kudus lagi harus kukunjungi. Temenin ya Sir :-)
    Ternyata Kudus tuh banyak air terjun yang keren-keren ya? Dulu aku pikir cuma Montel aja :-D

    BalasHapus
  30. Kalau nggak salah sekarang ada sekitar 10 Air terjun di Kudus mas. Yuk kapan lagi ke Kudus nanti tak guide in.. hehehe

    BalasHapus
  31. Asiiik. Siap!
    Kalau ke Kudus, pasti kontak Yasir.

    BalasHapus