Sejenak Menikmati Air Terjun Kaliyetno Kudus
April 25, 2017Baca di sini beberapa air terjun yang ada di kudus.
Rencana awal, berangkat dari rumah sekitar pukul 14.00 WB, namun kenyataannya tak bisa berangkat sesuai jadwal yang telah ditentukan. Bukan tanpa alasan, waktu itu keadaan memang tidak memungkinkan untuk berangkat sesuai jadwal. Ada beberapa hal yang menyebabkan keberangkatan tertunda. Cuaca yang cerah membuat saya yakin untuk memundurkan jadwal menuju ke Air terjun Kaliyetno. Hanya mundur beberapa jam saja dari jadwal yang telah ditentukan.
Rute menuju Air Terjun Kaliyetno : Dari pusat kota menuju Jl. Sunan Muria - Polsek Dawe - ambil arah Ternadi - ikuti jalannya sampai ketemu pertigaan tugu yang mirip dengan Monas - Ambil kanan (nanjak) - lurus hingga sampai di Makam Kaliyetno.
Tak cukup sampai di situ saja perjalanannya. Saya harus berjalan kaki sekitar sepuluh menit untuk menuju Air Terjun Kaliyetno. Dengan semangat dan rasa penasaran akan air terjun tersebut, secepat mungkin saya melangkahkan kaki melewati jalan setapak yang dikelilingi kebun kopi. Bukan hanya karena penasaran saja yang membuat saya tergesa menuju air terjun, namun juga waktu yang serasa memburu saya dengan tanda cuaca yang meragukan dan hari yang semakin gelap. Suara gemuruh air sudah mulai terdengar saat sampai di jalan setapak yang menurun menuju aliran air terjun. Melompat dari satu batu ke batu yang lainnya, menyisiri aliran air terjun Kaliyetno, hingga akhirnya terlihat air terjun yang beraliran deras dan bervolume besar dari atas tebing. Saat itu memang musim hujan, sehingga aliran air sangatlah besar.
Batu besar yang berada di pinggiran aliran air terjun Kaliyetno menjadi tempat saya untuk duduk sejenak menikmati Air Terjun Kaliyetno, menutup mata, meresapi sejuknya kawasan air terjun tersebut. Melepas lelah dan mengusap peluh akibat tergesa saat berjalan menuju air terjun. Memandangi guyuran air yang terjatuh dari atas tebing, rasanya ingin sekali mendekat dan bermanja dengannya. Namun karena waktu yang terlalu sore, membuat saya mengurungkan niat untuk bermanja dengan guyuran air tersebut. Cukup merasakan air yang mengalir dari guyuran air terjun dan memotretnya dari jarak yang cukup dekat. Segar dan menyejukkan.
34 komentar
Kudus bagian lereng muria pancen akeh air terjun ya mas
BalasHapusbar udan ketoke iki...dalane lunyu
BalasHapusBetul Mas, kalau saya hitung ada sekitar 10 air terjun, namun yang baru saya tulis sekutar 7 air terjun.
BalasHapusMalah durung udan iku Hend, tapi arep udan. Hari sebelumnya ya sudah hujan si hehehe
BalasHapuswooooo....gitu tho...cara motret biar kayak kapas gimana ya? eh tapi ga ngaruh juga sih, kan aku pakenya kamera hp : )
BalasHapusPakai kamera hp juga bisa kok Hend. Kalau menurutku si yang menyebabkan bisa seperti itu karena cahaya. Kalau cahaya terang banget susah dapet yang seperti itu. Harus minim cahaya untuk mendapatkan foto seperti itu. Berdasarkan pengalamanku sih. Aku cuma pakai kamera pocket soalnya.
BalasHapusoh iya, pantes beberapa curug yang berada di wilayah terbuka, hasilnya jelek karena airnya putih terang gitu
BalasHapusHarus pinter-pinter cari suasana Hend. Kalau aku lebih memilih sore hari, waktu petang untuk memotret air terjun agar gambar yang diinginkan itu dapet.
BalasHapusaku lagi galau nih wkwkwk, kalau sorean beresiko karena lokasinya jauh2
BalasHapusTakut kesambet yak? Hehehe. Ajak temen biar ada yang jagain.
BalasHapusHUHHH...lebih taku ma binatang buas
BalasHapusLoh, di sana masih banyak binatang liar?
BalasHapusyakali aja hehehe
BalasHapusHahaha, nggak lah Hend. Selama tempat itu dikunjungi manusia, menurutku mereka (binatang buas) nggak akan ganggu. Percaya deh.
BalasHapusItu lokasi air terjun sama gardu pandang ternadi jauh nggak kak??
BalasHapusDeket banget Mas, nggak ada 5 menit sampailah.
BalasHapusRasanya gatel banget ya kalo main ke tempat wisata air tapi nggak bisa nyebur. Yowis, nyebur neng omah wae mas :D
BalasHapusBanget gatelnya hahaha. Coba waktu itu nggak kesorean, uda buka baju aku, terus nyebur.
BalasHapus11 12 sama air terjun jumog iki mas
BalasHapusIyakah? Mirip ya mas?
BalasHapusSegeerrr banget air terjunnya, Yas. Jalan setapaknya belum disemen atau pake paving ya? Hmmm udah banyak diracuni postingan air terjun di lereng Muria sama Yasir. Saatnya menunggu cuaca sedikit cerah biar bisa mlipir dari satu air terjun ke air terjun di Kudus. :-D
BalasHapusJalan setapaknya masih alami semua Koh, jadi masih berupa tanah dengan semak-semak di pinggirannya. Ayok agendakan ke Kudus lagi biar bisa eksplore air terjun di Kuudus Koh
BalasHapusTerlalu nekat kuwe iku kang. Jam setengah limo sore nekat adventure neng air terjun. Nek aku mending pas esuk, dadine iso adus suwe hehehe
BalasHapusIya mas, memang nekat waktu itu hehehe. Esuk-esuk adus ning air tejun o rak katisen to?
BalasHapusAir terjun, kenapa bisa terjun airnya? karena airnya suka terjun.
BalasHapus*Mbuh ngomong opo pokoke pengin melu komen.titik. aha ha ha
Hahahahaha Terima kasih sudah bersedia mampir ke blog saya kakak :)
BalasHapuskapan nie mas menggenapi blognya dengan artikel 10 air terjun di kudus lengkap :D asiknya kalo maen di air terjun bisa belajar nyelow speed....
BalasHapusBertahap mas. Ini sudah ada foto-fotonya, tinggal nge postnya hhehe. Belajar Slow Speeed, aku suka itu dan itu yang masih aku pelajari. Ayok Mas blajar bareng hehehehe.
BalasHapusaku asli Pati mas, baru tahu kudus punya air terjun bagus. hahaha
BalasHapusWeeeeh, deket ya.... Ayok mas, pas Lebaran nanti agendakan main ke Kudus hehehe
BalasHapusCatet. Kalau ke Kudus lagi harus kukunjungi. Temenin ya Sir :-)
BalasHapusTernyata Kudus tuh banyak air terjun yang keren-keren ya? Dulu aku pikir cuma Montel aja :-D
Kalau nggak salah sekarang ada sekitar 10 Air terjun di Kudus mas. Yuk kapan lagi ke Kudus nanti tak guide in.. hehehe
BalasHapusAsiiik. Siap!
BalasHapusKalau ke Kudus, pasti kontak Yasir.
Siap Mas...
BalasHapus