6 hal menarik yang bisa kamu lakukan di Desa Wisata Bejalen, Ambarawa.

April 28, 2017


Desa wisata merupakan salah satu destinasi yang menjadi andalan untuk mengenal kearifan lokal suatu desa. Berbaur dengan masyarakat sekitar, mencoba beberapa potensi wisata yang ditawarkan hingga menginap di homestay yang nuansanya khas pedesaan, serta mencicipi kuliner khas desa tersebut menjadikan Desa Wisata menarik untuk dikunjungi.

Desa Wisata biasanya memiliki ciri khas tersendiri yang akan ditonjolkan sebagai identitas dari desa tersebut. Hal ini yang membedakan antara Desa Wisata satu dengan yang lainnya. Selain itu, kekhasan dari sebuah Desa Wisata merupakan daya tarik yang sangat menarik untuk para wisatawan.

Nah, ngomongin tentang Desa Wisata, kebetulan minggu lalu saya berkesempatan untuk meng-eksplore salah satu Desa Wisata di kawasan Kabupaten Semarang. Tepatnya di Desa Wisata Bejalen, yang mana Desa ini dikenal dengan sebutan Kampung Pelangi. Dalam bayangan kalian, tentunya kampung tersebut berwarna-warni seperti pelangi bukan? Ya, Kampung Pelangi memang memiliki warna-warni yang menjadi ciri khas dari Desa Wisata Bejalen ini. Aksen-aksen unik seperti bola yang disambung menggunakan benang dan di tempatkan di atas Kali Werno menjadi keunikan tersendiri dari Desa Wisata Bejalen ini.

Lokasi Desa Bejalen sendiri berada di area kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Desa yang hanya memiliki dua dusun ini ternyata menawarkan beberapa objek menarik untuk di eksplore. Itulah mengapa saya sangat tertarik saat ditawari untuk mengikuti kegiatan "Live in Bejalen". Tujuannya, untuk meng-eksplore dan memberi saran demi mengembangkan Desa Wisata Bejalen ini.


Ada banyak hal seru dan menarik yang bisa saya lakukan selama tiga hari dua malam di Desa Wisata Bejalen. Beberapa hal menarik yang bisa saya lakukan selama di Desa Wisata Bejalen adalah sebagai berikut :

1. Berswafoto dengan background mural yang instagramable.

Siapa sih yang nggak gatel untuk berswafoto ketika melihat mural lucu dengan warna-warni cerah yang dipadu-padankan sehingga menghasilkan gambar yang menarik dan instagramable. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Bejalen ini tidak betah untuk menyembunyikan gawai mereka agar tidak berswafoto. Ini merupakan salah satu spot menarik yang disediakan oleh Desa Wisata Bejalen buat para pencari spot yang instagramable banget. Selain itu, warna-warni pada dinding rumah di sisi kanan dan kiri Kali Werno inilah yang menyebabkan Desa Bejalen mendapat julukan Kampung Pelangi.

2. Berburu Sunrise Rawa Pening di samping desa.

Lokasi Desa Wisata Bejalen kebetulan bersebelahan dengan Rawa Pening, tepatnya disisi baratnya, sehingga tepat sekali dimanfaatkan untuk berburu sunrise di pagi hari. Untuk hal ini, maka saya sarankan menginap di homestay saja agar lebih efektif berburu sunrise seperti yang kamu inginkan. Tenang saja, desa ini sudah menyediakan beberapa Homestay yang nyaman bagi wisatawan yang ingin menginap.

Saat saya bersama beberapa teman mencoba untuk berburu sunrise di pinggiran desa yang menghadap ke Rawa Pening, hari pertama gagal karena saat itu hujan mengguyur Desa Wisata Bejalen. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap istiqomah menunggu hari ke- dua. Syukur alhamdulillah hari ke- dua cukup cerah walaupun mendung tetap menutupi matahari.

Sebenarnya ada dua alternatif untuk berburu sunnrise di Desa Wisata Bejalen. Yang pertama, kamu bisa datang ke pinggiran desa seperti yang kami lakukan pada waktu itu. Yang ke- dua, dengan cara menyewa perahu atau setum dan berkeliling Rawa Pening saat matahari mulai terbit. Biasanya pengelola atau Pokdarwis setempat menyarankan pukul 5:00 WIB agar mendapatkan sunrise yang menarik.

3. Susur sungai menggunakan Setum atau Perahu

Selain dua hal di atas, ada lagi yang membuat saya ketagihan ingin lagi dan lagi untuk mencobanya. Bahkan teman-teman yang tergabung dalam komunitas GenPI (Generasi Pesona Indonesia) pun ketagihan untuk susur sungai menggunakan setum. Kegiatan susur sungai ini dimulai dari Kali Werno kemudian berkeliling ke Rawa Pening.

Awalnya memang sedikit agak takut karena perahu sering goyang-goyang, tapi pengemudi meyakinkan kami kalau perahu yang kami naiki aman. Ini merupakan wahana yang wajib kamu coba saat ke Desa Wisata Bejalen.

4. Memberi makan ikan di keramba Rawa Pening

Rawa Pening dimanfaatkan oleh warga Desa Bejalen untuk membudidayakan ikan sebagai ladang mata pencaharian. Banyak keramba yang mengapung di kawasan Rawa Pening yang juga dimanfaatkan untuk menarik wisatawan dengan cara mengijinkan wisatawan untuk memberi makan ikan di keramba tersebut.

Lucu sekali melihat ikan-ikan yang saling berebut saat kami memberi makanan. Beberapa jenis ikan yang ada di sana diantaranya adalah : Ikan Nila, Ikan Gabus, Ikan Gurame dan Ikan Betutu. Hal ini merupakan salah satu yang menarik para wisatawan saat ke Desa Wisata Bejalen. Selain memberi makan ikan, kamu juga bisa membawa ikan tersebut pulang lo, tentunya dengan membeli ikan tersebut. Cukup murah kok, 1 kg ikan nila dihargai Rp. 25.000,- lumayan kan buat oleh-oleh orang rumah.

5. Balapan mendayung setum/perahu

Yang satu ini, kegiatan yang paling membuat orang sekitar bahagia. Kenapa bisa dibilang seperti itu? Saat hari ke - tiga, kami diajak untuk berlomba balapan mendayung perahu atau setum. Satu perahu di isi oleh dua orang pendayung di bagian ujung depan dan belakang. Dayungnyapun menggunakan dayung kecil, mirip raket tenis meja. Bisa dibayangin kan gimana susahnya mendayung dengan dayung kecil. hehehe

Kami semua yang ada di sekitaran Kali Werno tertawa terbahak-bahak saat teman-teman yang sedang mendayung setum mulai kehilangan keseimbangan. Mereka saling bertabrakan satu sama lain, bahkan menabrak dinding Kali Werno. Untung saja itu bukanlah kapal pesiar macam Titanic sehingga tidak menyebabkan kebocoran. Teriakan pendukung dari ke dua tim membuat suasana semakin ramai. Kegiatan yang satu ini wajib kamu coba karena ini seru banget.

6. Menikmati Lezatnya Batagor Betutu

Betutu menjadi andalan makanan khas Desa Wisata Bejalen yang diolah dalam berbagai bentuk makanan. Salah satunya adalah Batagor Betutu. Kamu bisa mencobanya di salah satu warung yang menjajakan Batagor Betutu di Desa Wisata Bejalen ini. Kami sempat mencobanya di hari pertama setelah kegiatan observasi desa untuk mengembangkan Desa Wisata Bejalen. Mau tahu rasanya? Cobain aja langsung ke Desa Wisata Bejalen ya... hehehe

Nah, itulah enam hal menarik yang bisa kamu lakukan di Desa Wisata Bejalen. Bejalen tidak melulu tentang warna-warni mural yang tergambar di dinding rumah warga, namun juga banyak hal yang menarik di sini. Seperti halnya kegiatan yang saya sebutkan di atas. Sebenarnya Desa Wisata Bejalen belum resmi launching, namun karena viralnya postingan di instagram, membuat pengunjung tertarik untuk ke Desa Wisata Bejalen ini.

Desa Wisata ini masih dalam tahap pengembangan agar benar-benar menjadi Desa Wisata yang memiliki ragam kegiatan wisata di desa. Satu lagi yang membuat saya kagum dengan Desa Bejalen. Desa ini sangatlah bersih, selama tiga hari dua malam, saya tidak melihat sampah berserakan bahkan secuilpun tidak melihatnya. Kecuali sampah kiriman dari sngai tetangga desa. Sepertinya masyarakat Desa Bejalen sudah  mengerti akan pentingnya sebuah kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Ada beberapa hal yang belum siap untuk di pasarkan kepada wisatawan dan masih dikaji ulang agar benar-benar maksimal saat sudah siap dipasarkan kepada wisatawan nantinya. Desa Wisata Bjalen juga memiliki kesenian budaya berupa Kuda Blarak (Kuda Lumping) yang terbuat dari ranting dan daun kelapa. Hal ini masih dalam tahap perencanaan untuk menarik wisatawan. Selain itu Bejalen juga memiliki potensi kuliner yang patut untuk dikembangkan lagi, beberapa diantaranya adalah Stick Betutu, Peyek ikan kompai dan jenang cikru yang nantinya bisa dijadikan buah tangan bagi wisatawan. Nah, cukup menarik bukan? Yuk main ke Desa Wisata Bejalen dan cobain semua kegiatan yang ada di sana.

Reservasi paket wisata di Desa Wisata Bejalen

Anjar (Pokdarwis Bejalen) : 085 696 092 707

You Might Also Like

24 komentar

  1. Yuk Mas ke Bejalen lagi, nyari milky way sekalin mancing buat dibakar di tepian rawa pening...

    BalasHapus
  2. Huwooh, asyik itu. Ayok kapan mas? Oh ya waktu itu gagal nyari milky way ya.

    BalasHapus
  3. Yo jelas gagal...lha malem-malem masih sibuk ngegibah...kwkakwka

    BalasHapus
  4. Wkwkwkwk ujung-ujungnya kita kalau ngomong itu ghibah ya kak.

    BalasHapus
  5. Apik ini, mirip2 jodipan di malang hehe.
    Konsepnya juga unik sih, semoga kalinya ttp bersih dr sampah :D

    BalasHapus
  6. Amiiin. Yang bikin sampah di klinya itu kiriman dari tetangga desa mas. Nggak asik banget kalau pas hujan, karena dapat sampah kiriman. Warga setempat sih udah ngerti bangt untuk jaga kebersihan lingkungan setempat

    BalasHapus
  7. Belakangan ini aku sering main ke Ambarawa, tapi baru kali ini aku dengar soal desa wisata Bejalen ini. Dan kayanya temanku yang orang Ambarawa juga belum ngeh deh soal desa satu ini :-D

    Btw, deskripsiin lebih jauh soal betutu dong Sir. Soalnya yang aku tahu betutu itu jenis masakan khas Bali atau Lombok. Jadi penasaran pengen tau betutu asal Bejalen itu kaya apa. O iya, di Bejalen ini sudah ada guesthouse atau penginapan yang bisa disinggahi kah?

    BalasHapus
  8. Kalau deskripsiin tentang betutu, harus ke sana lagi mas. Kemarin nggak fokus sama betutunya. Kalau guesthouse ada mas. Kemarin temen-temen blogger pada betah banget di homestay sana. Tuan rumahnya ramah banget dan asik. Masakannya enak-enak ala desa gitu. Ayok, ayok ke Desa Wisata Bejalen.

    BalasHapus
  9. ini dekat banget sama rumahku, semoga (mudik lebaran) taun ini bisa kesana :)
    makasih ya Sir udah posting soal desa Bejalen !

    BalasHapus
  10. Amiiiin. Sama-sama Mas. Cepet pulang ya biar bisa ke Bejalen hehehehe

    BalasHapus
  11. Hmmm berarti beda nih dengan betutu ala Bali atau Lombok.

    Boleh boleh, kayanya adem ya di sana Sir :-)

    BalasHapus
  12. Wah kalau yang di Bali sama di Lombok belum pernah coba mas. hehehehe.
    Cukup adem mas, apalagi kalau duduk di angkruk pinggiran Rawa Pening gitu. Angin sepoi-sepoi siap kibas-kibas rambut pokoknya.

    BalasHapus
  13. Hahaha harus panjang tergerai dong biar bisa kibas-kibas rambut :-D

    BalasHapus
  14. Wah pengin nyoba berburu sunrisenya.. Hhhh

    BalasHapus
  15. Ayok ke Desa Wisata Bejalen Kak :)

    BalasHapus
  16. Sejujurnya aku masih penasaran dengan Siomay Betutu yang ada di Bejalen :D

    BalasHapus
  17. Hayuk ke sana lagi. Tunggu beberapa bulan ya, kita ke sana buat meninjau ulang Desa Wisata Bejalen.

    BalasHapus
  18. Baru tahu ada desa sewarna-warni ini, padahal dulu sering lewat Ambarawa. Ceria sekali.. :)

    BalasHapus
  19. Kalau dulu malah belum ada Kak. Ini baru sekitar tiga bulanan kok.

    BalasHapus
  20. Ooh.. pantesan catnya masih pada ngejreng begiru.. Semoga semakin menguatkan kearifan lokal ya

    BalasHapus
  21. cakep ya bejalen ini, instagramable. deket sih dari semarang, bahkan kalau bolak-balik pulang magelang yo nglewati, tapi meh mandeg kok males kalau sendirian hahaha. kapan-kapan genpi rame2 main sini lagi lah

    BalasHapus
  22. Betul Mas. Instagramable banget ini tempat dan kalau sendirian ke sana emang nggak asik sih. Ayok agendakan lagi bareng temen-temen GenPI.

    BalasHapus