Berburu Kuliner di kota Kretek, Kudus, Jawa Tengah
April 04, 2015Opo Kek Blog - Kuliner, dalam bayangan kita saat pertama kali menyebut kata itu rasanya sudah menelan ludah berkali-kali. Siapa sih yang nggak suka dengan kuliner? Apalagi seorang traveller sejati, pastinya setelah tempat wisata yang menjadi tujuan utama, berikutnya adalah makanan khas dari kota itu sendiri. Nah, di Kudus ada beberapa pilihan kuliner khas yang bisa kamu cicipi saat mampir ke kota Kretek tersebut.
Beberapa waktu lalu saya dan Bang Halim berburu kuliner di Kudus. Saya sebagai orang yang notabene warga asli Kudus tentunya harus mengenalkan beberapa makanan khas kota kelahiran tercinta. Beberapa makanan khas Kudus saya tawarkan kepada Bang Halim. Ia pun mengiyakan untuk mencoba dan mencicipi beberapa makanan khas kota Kretek tersebut. Tour pun di mulai.
Soto Kudus
![]() |
![]() |
Perburuan ini kami awali dengan makanan khas Kudus yang sudah tersohor seantero jagad. Yakni Soto Kudus. Ada dua lokasi rumah makan Soto Kudus yang bisa kalian kunjungi saat berkuliner ria di Kudus. Yang pertama Soto Kudus Pak Ramidjan di Jl. Kudus-Jepara (sebelah barat Ruko Pasar jember Kudus) dan yang ke dua Soto Kudus Pak Denuh di Jl. R. Agil Kusumadya, tepatnya di jalur khusus motor. Kami memilih Soto Kudus Pak Ramidjan sebagai lokasi kuliner pertama ini. Karena lokasinya yang tak jauh dari perkotaan sehingga memudahkan kami untuk menjangkau rumah makan tersebut. Roda motor melaju santai dengan beberapa obrolan yang kami lontarkan dari mulut kemulut membicarakan beberapa tempat wisata dan rasa kuliner khas kudus. Kurang dari 10 menit kami tiba di lokasi. Tak perlu berlama-lama apalagi malu-malu, kami segera masuk memilih tempat duduk yang nyaman dan memesan dua mangkuk Soto Kudus. Beruntung waktu itu pengunjung tidak begitu banyak sehingga kami tak perlu waktu lama untuk menunggu makanan khas Kudus itu datang.
Rasanya gurih membuat makanan khas Kudus yang satu ini sangat cocok untuk menu makan siang. Ditambah dengan teh panas sehingga membuat peluh mengucur dengan derasnya. Betul-betul mantap sesuai selera.
Sate Kerbau
Yang kedua yakni Sate Kerbau. Ini yang dicari sama Bang Halim semenjak awal dia datang ke Kudus. Beberapa kali dirinya membicarakan jenis mkanan yang satu ini. Tak banyak yang bisa saya jabarkan tentang makanan tersebut karena memang saya sendiri belum pernah mencobanya. Untuk mengobati rasa penasaran kami, akhirnya kami memutuskan untuk mencobanya. Kami memilih warung makan Sate Kebo Menara yang lokasinya tepat di sebelah utara Masjid Menara Kudus. Warung makan ini hanya buka mulai pukul 17.00 WIB hingga malam, jadi kami harus menunggunya. Sembari menunggu, kami mencari beberapa lokasi wisata yang bisa dijangkau. Melipirlah kami ke beberapa tempat wisata sejarah yang cukup menarik.
Tak terasa sore telah tiba. kami pun kembali ke lokasi sate kerbau tersebut. Saat melewati kawasan Menara Kudus, Bang Halim tertarik dengan beberapa bangunan tua yang ada dikawasan ini. Jadilah kami berfoto ria dan selfi di lokasi ini. Setelah puas dan merasa lapar kemudian kami menuju warung makan Sate Kebo Menara untuk mencicipi makanan khas Kudus yang cukup terkenal itu. Rasanya gurih dan terasa banget rasa serundeng kelapnya, mirip dengan rasa gulai. Kami sempat berbisik, tentang rasa makanan ini. Kok rasa bumbunya kaya gulai ya? Karena penasaran, kami menanyakan langsung ke penjual. Setelah beberapa pertanyaan dilontarkan dapatlah jawaban itu. Ternyata memang bumbunya terbuat dari parutan kelapa yang diserundeng ditambah beberapa rempah-rempah. Harganya standard kok, cukup merogoh kocek Rp. 26.000,- saja /porsi.
Garang Asem
|
|
Garang Asem merupakan makanan pendamping nasi, lebih tepatnya sebagai lauk. Makanan khas yang satu ini terdiri dari ayam yang dipotong-potong, santan, irisan cabai, belimbing wuluh dan tomat. Untuk rasa sesuai dengan namanya yakni asam dan pedas. Jadi untuk kalian yang suka dengan makanan pedas, saya rekomendasikan untuk mencoba makanan khas Kudus yang satu ini. Proses masaknya dengan cara dikukus dan dibungkus dengan daun pisang yang dilapisi plastik di dalamnya. Tujuannya agar santan yang berda di dalam bungkusan tersebut tidak tumpah ataupun bocor. Untuk harga per porsinya Rp. 23.000,- Kami yang sedari tadi menunggu pesanan datang tak sabar ingin menyantapnya. Dan saat Garang Asem datang, cepat-cepat kami buka dan menyantapnya dengan lahap.
Lentog Tanjung
Puas menikmati Garang Asem yang asem dan pedas, kami memutuskan untuk menyudahi perburuan ini dan akan dilanjutkan keesokan harinya. Untuk breakfast, Kudus juga sudah menyediakan makanan khas yang hanya ada di pagi hari saja. Sekitar pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB. Lentog Tanjung namanya. Lentog sama artinya dengan lontong dan Tanjung merupakan salah satu nama desa yang ada di kota Kudus. Nama Lentog Tanjung diambil dari nama makanan dan nama desa dimana makanan khas Kudus ini berasal.
Pagi-pagi kami bangun setelah beberapa jam meregangkan otot diatas kasur hotel yang kurang empuk. Kami segera membersihkan badan dan siap-siap untuk melanjutkan perburuan. Tujuan kami yakni Lentog Tanjung yang sebelumnya sudah saya jabarkan dan rekomendasikan ke Bang Halim. Jenis makanan khas Kudus yang satu ini hanya ada di kudus. Setahu saya tidak ada janis makanan ini di kota lain. Mungkin kalau Soto Kudus seringkali di jiplak dengan membuka beberapa cabang Soto Kudus di kota lain. Lentog Tanjung merupakan perpaduan antara potongan lontong, Gori yang dihancurkan, Santan kental dan irisan tahu, tempe yang berbentuk segitiga. Rasanya, sudah tidak diragukan lagi. Enak bangeeeeeeet :D Menurut Bang Halim dari sekian banyak makanan khas Kudus yang pernah dicoba, hanya Lentog Tanjung yang mampu memikat hatinya. Harganya pun lebih murah dibandingkan dengan makanan khas kudus yang lainnya. Hanya Rp. 3500,- /Porsi.
Di Kudus ada tempat khusus untuk kuliner khas Kudus jenis Lentog Tanjung ini. Pusatnya berada di Jl. Tanjung Karang tepatnya di pertigaan Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kudus. Cukup mudah dijangkau karena lokasinya berada di pinggir jalan. Akan tetapi waktu itu kami tidak memilih untuk mencicipi Lentog Tanjung ini di pusatnya. Kami lebih memilih Lentog Tanjung Bu Khotijah yang berada di Jl. R.Agil Kusumadya. Tepatnya di jalan khusus kendaraan roda dua. Sepanjang jalan ini setiap pagi dipenuhi dengan penjual Lentog Tanjung yang sudah siap melayani pelanggannya. Lentog Tanjung sangat cocok didampingi dengan segelas teh hangat atau teh botol. Biasanya para penjual Lentog Tanjung ini hanya menyediakan minuman jenis teh hangat, teh botol dan air mineral. Kalau mau kopi silahkan bawa sendiri ya :D Perburuan berakhir dengan perut yang kenyang dan Lentog Tanjung merupakan tujuan akhir dari perburuan kami.
Ada yang tertarik dengan kuliner Kudus, silahkan datang ke Kudus dan cicipi semua makanan khasnya :) Selamat bebruru kuliner.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog “Blog Competition #TravelNBlog 3“ yang diselenggarakan oleh @TravelNBlogID.
83 komentar
Wow... nggak nyangka Halim tenyata porsi makannya banyak juga, hahaha.
BalasHapusItu sate kerbau menara, jangan-jangan karena harganya segitu jadinya yg mampir ke sana yang bermobil semua? :D
Aih ngiler lihat ragam kuliner Kudus. Terutama soto kerbaunya itu, kayaknya segar banget ya Mas...
BalasHapusNggak juga broo... Malah rata-rata pakai mtor. Hihihihi
BalasHapusHehehe.... :D monggo ke Kudus dan cobain kulinernya
BalasHapusWah bikin ngiler malem-malem. :9
BalasHapusPenasaran banget nih sama soto kerbaunya! Menurut kamu gimana? Enak kah?
Trus penasaran juga sama bumbu sate kerbau yang kamu ceritakan. xD
Dulu banget pernah cobain sate kerbau di Toraja (pake bumbu kacang), dan enak!
Di coba ke Kudus mbak hihihi. Kalau bumbu satenya emang rasanya kayak bumbu gulai, jadi ada rasa serundeng kelapanya gitu
BalasHapusenakkkk
BalasHapusenak
BalasHapusAyo winny ke Kudus :D Cobain kulinernya hihihihi
BalasHapusAyo winny ke Kudus :D Cobain kulinernya hihihihi
BalasHapusSate kerbau nampaknya menyenangkan hahaha.
BalasHapusMas wira harus nyobain tuh :D Ayuk ke Kudus :)
BalasHapusPaling berkesan sama Sate Kerbau dan Lentog! Kirim via paket bisa nggak? Hahahaha
BalasHapusIde bagus tuh bang hihihi
BalasHapusMarakke ngeleh, hih!
BalasHapusO my God, o my God, semuanya menggiurkan!!! Nggak nyangka Kudus punya kuliner sekaya itu.
BalasHapusFix Kudus jadi destinasi flashpacking selanjutnya!
Blognya keren, bro. Salam kenal :D sungkem
Pengen nyobaaa... . Harus ke Kudus nih. Slurp!
BalasHapusHaha :D mari ke Kudus Bang
BalasHapus.
Makasih dan salam kenal juga :)
BalasHapusWajib mbak :) cobain semua kulinernya ya
BalasHapusmasih dalam target doain ya
BalasHapusOke :) Ditunggu ya
BalasHapusSate Kerbau nya enak banget tuh kayaknya hehe.
BalasHapuswww.littlenomadid.com
Pastinya :) Harus dicobain mbak
BalasHapushmmm apa rasanya daging kerbau, belum pernah icip.
BalasHapusBerbau sperti daging embe kah?
Marilah ke Kudus dan cicipi Kulinernya mbak
BalasHapusBaiklah, kesalahan besar membaca ini saat jam makan malam, dan masakan belum matang :|
BalasHapusHaha :D Ditunggu sebentar mas masakannya. Tahan ya....
BalasHapusSudah bro, tapi tetap saja kebayang-bayang sama foto-foto di tulisan ini :D
BalasHapusDatanglah ke Kudus dan cicipi semua kuliner khasnya mas :)
BalasHapusInsya ALlah nek pulang kampung ke rumah Bapak semoga bisa disempatkan main ke Kudus :)
BalasHapusDitunggu kedatangannya mas. Siap mengantarkan sampean muter-muter Kudus.
BalasHapusKalo soto kudus dah banyak banget di jakarta
BalasHapusTapi aku ngiler ama sate kerbo + lentog tanjung, perna lewat kudus tapi malah makan pecel #AkuGagal
Harus nyobain Lentog tanjung yang super murah tapi rasa tak kalah om. Juga sate kerbaunya yang yahud. Ditunggu kedatangannya di kudus
BalasHapustraktir aku yaaaa #ngarep hahaha
BalasHapusBoleh
BalasHapusKalau bulan puasa begini malam hari apa ada yg buka kulinernya, terutama lentog dan sate kerbaunya..?
BalasHapusKalau satenya ada, tapi kalau lentog tanjungnya tidak ada bro.
BalasHapusDari semua masakan khas Kudus ini yang paling aku kangenin adalah lentog. Kalau diingat-ingat mungkin terakhir kali aku makan lentog tahun 94, sebelum pindah dari Kudus ke Bogor. Duuh bener-bener ngiler baca postingan ini ...
BalasHapusDan aku setuju sama Halim, memang lentog ini yang paling istimewa. Dan seperti yang ditulis di dalam artikel ini, lentog memang salah satu makanan yang khas. Meskipun sekilas mirip dengan lontong sayur, tapi rasanya benar-benar beda. Saking bedanya, aku selalu kesulitan kalau disuruh menjabarkan rasanya sama teman-teman yang penasaran dengan ceritaku tentang lentog.
O iya, Sate Kerbau Menara ini kayaknya aku tau deh. Karena rumah kakekku di daerah Kauman. Kalau gak salah, dulu ada jajaran warung di situ. Warung mereka bersisian, mulai dari jualan sate kambing, pecel dan sate kerbau.
Postingan ini benar-benar bikin kangen Kudus ...
salam kenal yaaa :-)
Salam kenal juga Mas BaRTZap, Kapan-kapan di coba lagi mas pas ke Kudus.
BalasHapusPastinyaaa :-)
BalasHapusKudus ternyata punya banyak kuliner khas ya.... , jadi penasaran dan pengen coba semuanya satu per satu....
BalasHapusSalam kenal mas
Jalan jalan ke blog ku juga yoo
travelfauziamir.wordpress.com
Siap mampir pokok e hihihi. Ayoo ke kudus buat nyobain semua kulinernya mas.
BalasHapusInsya Allah..... kalau ke jawa lagi bakal nyempetin ke kudus pokoknya... 😄😄
BalasHapusDitunggu kedatangannya Mas Fauzi
BalasHapus"Rekomendasi wisata kuliner yang unik di kota Batu Malang :
BalasHapus• Steak & Sate Kelinci
• Jagung & Pisang Bakar
• Aneka sambal & masakan tradisional khas Jawa lainnya.
Rasanya extra kuat, tapi harganya relatif murah.
Suasananya santai & romantis, cocok untuk nongkrong atau sekedar refreshing bersama keluarga. Berlokasi tepat diantara Jatim Park & Museum Angkut.
Warung Khas Batu
Jalan Sultan Agung 29, Batu, Jawa Timur 65314 (Jatim Park 1 - Museum Angkut)
Tel / Fax : +62 341 592955
HP/SMS/Whatsapp: +6285707585899
BBM : 7D8DEB8C
www.TheBatuVillas.com/WarungKhasBatu
www.Facebook.com/WarungKhasBatu
NB : blogger / pengulas / reviewer / tour guide kami undang test food GRATIS !
"
Wah baru liat foto2 nya udah ngiler nih mas :D apalagi garang asemnya hmm nikmat-able :D
BalasHapusPastinya enak banget, apalagi Garang asemnya pedes dan gurih. Cobain sini mas ke Kudus. Hehehehe
BalasHapusOh .. makanan di kudus memang terkenal enak2 ya, iya mas besok april mau kulineran di kudus, baca blog mas saya jadi ada gambaran mau kemana :D
BalasHapusSiplah kalau tulisan saya bermanfaat hehe. Besuk kontak saya aja kalau memang kurang begitu paham muter-muter kulineran di Kudus Mas. Ditunggu kedatangannya di Kudus.
BalasHapusasikk mas, iya mas nanti saya kabarin :D , mantap terus menulis mas ...
BalasHapusSiaaaapppp...
BalasHapusjoss gandos
BalasHapus#kudus_kretekcity
Terima kasih :)
BalasHapusSebagian sudah pernah mencicipi. Tapi banyakan yang belum. Padahal deket dengan kota kelahiranku.
BalasHapusWaaaah, harus dicicipi semua mas hehehe. Mas Hadi asli mana?
BalasHapussebetulnya ada lebih banyak lagi mas...kalo soto yg lain ada pak denuh sama bu jatmi...ada nasi tahu telur pak kasto...soto kebo karso karsi..opor sunggingan...lentognya pak solikin juga oke...sate kebo pak min jastro...wah penuh kalo saya tulis satu persatu...semua kulinernya rata rata enak...pernah ada tamu dari negri china..cuma di ajak makan lesehan sambal sama ayam goreng dia bilang enak...ada juga yg dari singapura di ajak ke nasi tahu telur pak kasto dia juga bilang enak...luar biasa katanya..
BalasHapusAlhamdulillah ya Mas Bagus. Kuliner Kudus memang mantap dan enak :)
BalasHapusClingak cliguk kok mei ngak ada postingan cerita baru #Kabur
BalasHapusAda tuh Om. Di tanggal 25 Mei. Cek coba
BalasHapusMasih kurang itu bos.
BalasHapusSusu sapi murio kok blm mampir???
Sengaja tidak saya masukkan karena Susu bukan kuliner legendaris kota Kudus kak :)
BalasHapusenak-enak semua kelihatannya tapi nycip daging kerbau? hmmm doyan ga ya...
BalasHapusSayang sekali kalau gak doyan daging kerbau. Harus nyobain semua kulinernya kalau ke Kudus Hend.
BalasHapusnyummy!
BalasHapusserius kerbau di satein ?? aku gak kebayang rasanya heee
Iyupz.... Serius Mas, ayo deh ke Kudus dan cobain sate kerbau khas Kudus.
BalasHapusDagingnya kayak sapi kah?
BalasHapusKalau disuruh bandingin dengan daging sapi, kurang begitu paham mas. Karena nggak doyan daging sapi. Kalau di Kudus, dilarang menyembelih sapi mas.
BalasHapusAku asliku pati mas, dan liat kuliner kudus ini jadi laper ya. Sekalian pengen pulang kmapung
BalasHapusLoh, Pati to Mas. Sekarang sampean domisili di mana mas?
BalasHapusBolehlah kalau pas incip-incip kuliner di Kudus nanti meet up.
Siaaap mas, nanti akuh hubingi deh. Suwun ya mas
BalasHapusSama-sama mas
BalasHapusTadi barusan baca Bakso beranak yang harga seporsinya bisa sampai 45 ribu. Kayaknya lebih enak makan sate kerbau, harganya juga pas dikantong. Walau belum pernah juga mencoba sate kerbau.
BalasHapusNah, loh. Ayok Mas nikmatin kuliner khas Kudusnya. Jangan lupa ajak-ajak saya kalau mau kulineran ya...
BalasHapusPaparan yg benar2 mantap. Dirunut dengan cara jelas dan gamblang serta nyaman dibaca. Senang sekali berkunjung di blog Anda... :)
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung ke blog saya...
BalasHapusuenak banget kih sate kerbaunya
BalasHapusPastinya Mas. Ayuk ke Kudus
BalasHapusklo naik kereta kalijaga bisa gak sih mas
BalasHapusPasyinya Mas Ayok ke Kudud
BalasHapusKudus gag ada stasiun Mas. Bisanya pakai bus. Dari Solo ke Semarang terus transit ambil Bus ke Kudus.
BalasHapuspenasaran sama sate daging kerbaunya nih :D udah pernah makan sate ayam, kambing, sapi~ tapi kalau sate kerbau belom pernah :D
BalasHapusNah, harus nyobain tu Mas. Ayok ke Kudus dan nikmati bragam kulinernya :)
BalasHapus