Jelajah Muria #3. Air Terjun Kedung Gerimis
Februari 02, 2017Waktu menunjukkan pukul 15.30 WIB. Kamipun meninggalkan
Kedung Gerimis merupakan air terjun yang sempat ingin didatangi oleh Bonita dan Ipul saat kami menuju Air Terjun Kedung Paso, namun saya melarangnya #jahat hehehe. Tapi niat saya baik kok, dan akhirnya kami tetap bisa menikmati Air Terjun Kedung Gerimis. Suasananya syahdu, sepi, sunyi, serasa air terjun milik pribadi. Jika saya perhatikan, sepertinya jarang ada yang ke sini. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya jalan setapak menuju dasar air terjun. Alaminya berasa banget pokoknya kayak ada manis-manisnya gitu. Jalan setapak yang kami laluipun hanya sampai di atas air terjun saja. Hampir saja saya terpeleset saat mengabadikan gambar karena harus mencari jalan sendiri ke dasar air terjun. Melewati semak belukar dan daun bambu kering yang berserakan di mana-mana. Maklumlah ya namanya juga alam terbuka, nggak ada yang nyapu di sini. Seringkali yang ke sini lebih memilih bermain air di aliran atas air terjun dibandingkan di dasar air terjun. Mungkin dikarenakan belum adanya jalan setapak menuju dasar air terjun. Padahal kalau saya lihat, sepertinya lebih seru bermain air di bawah dibandingkan dengan yang di atas. Selain bisa dimanfaatkan untuk mandi besar, di sini juga bagus banget dimanfaatkan sebagai objek fotografi.
Karena waktu yang sudah sore dan tidak ada jalan menuju ke dasar air terjun, serta lokasinya yang sangat sepi, kami tidak berani untuk menceburkan diri ke dasar air terjun. Tahu sendirilah, kalau suasananya sepi di hutan suka horor sendiri. Tapi ini hanya perasaan saya saja. Aliran Air Terjun Kedung Gerimis cukup deras saat kami ke sana. Di sana kami hanya menikmati suasana yang sepi dengan suara gemricik air dan duduk manis di atas bak bersemen di bawah rimbunnya pohon bambu. Haaaah, syahdu sekali. Coba waktu itu berdua saja sama pacar, mungkin lebih syahdu lagi. Tak lama kami di sini, hanya sekedar berswafoto lalu kembali. Waktu yang terlalu mepet dan langit semakin gelap, mengharuskan kami berlima kembali pulang. Ah, rasanya masih ada yang kurang karena belum bisa menikmati derasnya Air Terjun Kedung Gerimis. Suatu saat nanti, saya akan kembali untuk menikmati derasnya Air Terjun Kedung Gerimis ini. Dan Kedung Gerimis ini merupakan akhir dari perjalanan kami Jelajah Muria. Kedung Gerimis, aku pasti kembali. Ada yang mau ikut? Hayuk bareng-bareng ke sana.
28 komentar
Ikutttt donk kalo mau ke sana lagi. Sepi gitu bisa berenang tanpa antre seperti air terjun terkenal yah. Pokoknya Yasir kudu colek-colek kalo ada rencana ke sana lagi. ;-)
BalasHapusSiaaaap. Tinggal dikondisikan saja jadwalnya sama Bang Halim. hehehe
BalasHapusIh kalian cemen banget, masak sepi gitu aja takut ???? hahaha
BalasHapusCoba ada Om Cumi waktu itu ya, pasti suasananya nggak jadi sepi. Malah makin seruuuu.
BalasHapusnama air terjunnya lucu
BalasHapusMirip dengan rintik-rintik air hujan ya Win.
BalasHapuscurugnya mirip-mirip dengan yang aku datangi beberapa bulan yang lalu karena ada bak airnya dari semen seperti itu
BalasHapusDimana itu Hend? Kalau di sini, bak-bak itu dimanfaatkan warga untuk menampung air yang kemudian di alirkan ke rumah-rumah warga.
BalasHapusnah...persis banget ini soalnya letak curugnya di belakang pemukiman warga tapi kabar baiknya kondisinya begitu bersih dan bebas dari sampah, di daerah Purbalingga Jateng
BalasHapusSama dengan sini Hend. Ini juga airnya sangat bersih dan jernih. Seger banget.
BalasHapusYang ini arahnya kemana sih Sir? Ke arah Rahtawu juga kah?
BalasHapusBukan Mas Bart. Ini satu kawasan Colo, Muria.
BalasHapusKok jebul kudus akeh to air terjunyaaaa...
BalasHapusWaaaah...kalau ke kudur wajib melipir ke sini niiih...
Ayoh Mas ke Kudus. Selain ada banyak air terjun, kudus juga punya dua puncak yang bisa dicapai. Puncak songolikur (29) dan puncak Atas Angin. Banyak pemandian alam juga. Wes pokok e iso gawe segerlah...
BalasHapusKalau b29 sudah mas,
BalasHapusPuncak Atas Angin itu lewatnya Air Tiga Rasa ya mas?
Lha itu mas, saya pingin mandi-mandi di Rahtawu, tapi kok selalu kesempatannya gak pas, ahaha
Mas Ghozali ke sananya pas sekalian muncak dan waktunya pas musim kemarau ya. Jadi, debit airnya sedikit. Coba kalau musim hujan begini, seru mas di sana.
BalasHapusKalau puncak yang melewati air tiga rasa itu namanya Puncak Argo Wiloso. Oh ya, tak ralat. Kudus punya 3 puncak hehehe.
Dua kali saya ke Rahtawu mas, yang pertama pas muncak, airnya ada sih, cuman badan sudah capek..pinginnya segera mandi dan bobo..ahh
BalasHapusYang kedua itu saat musim hujan, saat itu motret prewedding di sana..
Nha... B29 itu masuknya Kudus apa Jepara? Karena di sana ada patok batas kabupaten..
Masuknya Kudus Mas. Wah, harus diagendakan ke Rahtawu lagi mas biar bisa mandi di pemandian alamnya. Ayok mumpung masih musim hujan.
BalasHapusJangan di Gebog terus mas,
BalasHapusPindah aja, di Undaan, berendam di waduk...wkakkwa
Hahaha. Kalau waduk, di Kudus ada baru lo Mas. Namanya Waduk Logung di kawasan Jekulo. Kalau ke Undaan, mending ke Desa Wisata Wonosoco.
BalasHapusBonita dan Ipul itu siapa yah, kok gak kenal. Apa si saipul jamil atau nama salah satu pasangan guberneur. #eh
BalasHapusHahaha bukan Mas. Itu temenku, cerita awalnya ada di jelajah muria #1. Coba di baca yang itu Mas.
BalasHapusseru ya wisata alam di daerah utara kudus ini, masih asri
BalasHapusPastinya Mas. Dan akhir-akhir ini di Kudus banyak air terjun yang bermunculan. Bener-bener masih alami.
BalasHapuskenapa bisa bermunculan? apa karena sedang musim hujan?
BalasHapusBisa jadi seperti itu. Tapi sebenarnya air terjun di kawasan Muria sudah ada sejak dahulu, namun kurangnya penyebaran informasi tentang keberadaan tempat tersebut sehingga jarang diketahui banyak orang.
BalasHapusAlasan lainnya, karena sosmed yang semakin dimanfaatkan pemuda di kawasan tersebut untuk mempromosikan bahwa di sana ada air terjun yang bisa di explore.
kita bisa bikinian manja hahaha
BalasHapusHahahaha. Iya kali yo Om...
BalasHapus