Jelajah Muria #2. Air Terjun Kedung Paso.
Januari 30, 2017"Mas mboten sekalian teng Kedung Gerimis kalih Kedung Paso? (Mas nggak sekalian ke kedung gerimis dan kedung Paso).
Ungkap Ibu warung (anggap saja Ibu Aminah) di parkiran saat kami menyeruput kopi sambil berdiri #nggak sopan, tepok sendal. Terhenti sejenak, kami saling menatap satu sama lain. Pandangan beralih kepada Bu Aminah semua. Beberapa pertanyaan tentang Kedung Paso dan Kedung Gerimis kami lontarkan ke Bu Aminah sambil menyeruput kembali kopi hangat buatannya. Kami semua penasaran dengan Air Terjun Kedung Paso dan Kedung Gerimis. Selesai ngopi, temen-temen saya tantang untuk ke sana. Aan sebenarnya ragu untuk ikut lanjut ke air terjun tersebut. Karena bujukan maut saya yang membahana, ahirnya ke empat teman saya itu setuju untuk menjelajahi dua air terjun tersebut. Hanya Mas Izza yang enggak setuju untuk ikut. Alasannya, ada acara. Ok lah nggak apa-apa yang penting tetap bisa menjelajahi Kedung Paso dan Kedung Gerimis.
Bu Aminah menjelaskan jalan setapak menuju Air Terjun Kedung Paso dan Kedung Gerimis yang mana dua air terjun ini berada pada satu aliran air. Nggak jauh kok dari Air Terjun Kedung Gender. Ah, semakin mempermudah kami untuk menjelajahinya. Tanpa fikir panjang kami lanjutkan menuju ke Air Terjun Kedung Paso terlebih dahulu.
Kami semua mengikuti jalan setapak yang ditunjukkan oleh Bu Aminah hingga melewati satu air terjun. Kami menebak-nebak apakah itu Kedung Paso Atau Kedung Gerimis karena tidak adanya penunjuk ataupun nama air terjun tersebut. Waktu semakin sore ditambah mendung yang cukup gelap membuat kami harus cepat melangkah. Bonita, Aan, Ipul dan Mario mau berhenti di air terjun itu, namun aku melarangnya dan menyarankan untuk ke air terjun yang berada paling ujung terlebih dahulu. Merekapun ngikut aja hehehe #bagus nak. Tak lama kemudian terlihat beberapa orang berperawakan gempal sedang mendirikan warung tenda yang digunakan untuk berjualan. Saya yakin itu adalah warga sekitar yang ingin mendapatkan peruntungan dengan berjualan di lokasi sekitar air terjun. Sedangkan di ujung sudah terlihat guyuran air yang melimpah. Hah, rasanya adem banget melihatnya.
Di sana sudah terlihat ada beberapa pemuda yang sudah telanjang dada dan siap menceburkan dirinya di kolam air. Saya masih penasaran, ini air terjun apa? Tidak adanya tulisan yang menunjukkan sebuah nama air terjun ini sehingga kami saling bertanya satu sama lain. Karena saya pemberani, sayapun menanyakan ke pemuda yang sudah telanjang dada tersebut."Mas, iki jenenge air terjun opo? (Mas, Ini namanya air terjun apa?) Tanyaku sambil berteriak lantang"
"Kedung Paso Mas. Jawab mereka secara serempak"
Sejenak menoleh ke temen-temen yang lain tiba-tiba, byurrr.... Pandangan kami mengarah ke kolam di bawah guyuran air. Saya fikir apaan gitu, ternyata mas-mas yang telanjang dada itu menceburkan dirinya dengan melompat dari atas batu. Maksud hati ingin ikut menceburkan diri seperti mereka. Tapi apa daya, nggak ada yang setuju untuk menceburkan diri diantara kami. Rasanya seru, apalagi airnya sangat jernih. Ah, mungkin lain kali bisa ke sini lagi. Akhirnya saya gagalkan niat suci untuk bermain air di Kedung Paso.
Ceritanya di postingan selanjutnya, klik di sini
30 komentar
sambil nyeruput kopi enaknya setelah ceburan di Kedung mas...gerrr anget :)
BalasHapusItu habis ceburan di Air Terjun Kedung Gender Mas. Nah, sebelum lanjut ke Kedung Paso, kami nyeruput kopi di parkiran hehehe.
BalasHapushabis mentas ngopi lagi..hmmm enak bener
BalasHapusKebetulan sudah sore banget pas mentas Mas, jadi langsung pulang. Hehehe kebetulan Ibu yang punya warung juga sudah membereskan dagangannya.
BalasHapusOk, aku masukkan ke dalam daftar baru ya Sir. Kalau ke Kudus, temenin main-main air ke 'pemandian alam berjeram' satu ini yaaa ;-)
BalasHapusSegerrr banget nih air terjunnya. Tepat disebut air terjun atau permandian alam ya? Hahaha
BalasHapusMasuk list juga... Kudu anterin ke sana kalau mlipir ke Kudus lagi. ;-)
Aakkkkk kakak bagus banget. Mandi sanaaaa enak pasti
BalasHapusHayuk mandi bareng Abang Neng, lhoh.. hehehehe
BalasHapusSiap Bang. Satu lokasi ada 3 air terjun.
BalasHapusSiap Mas Bartian. Di agendakan saja jadwalnya.
BalasHapusSama banget, saya juga pasti memilih lokasi terjauh dulu kalau kebetulan ada beberapa objek yang kepengin didatangi. Nanti pulangnya kan bisa singgah-singgah, hehe. Seru nih buat mandi-mandi Mas air terjunnya. Berarti kudu persiapan baju ganti dan waktu yang banyak supaya main airnya bisa puas. Nama mah kurang penting, yang penting bisa mandi di air jernih #eh.
BalasHapusini msih di lereng muria kah mas?
BalasHapusLebih mirip air grujukan ya :D
BalasHapusTapi buat sekedar main air bareng teman-teman mah seru pasti.
Kita berarti sehati Gara hahahaha.... Seru banget memang kalau buat mandi di sana. Biasanya kalau nggak sederas ini, air terjunnya itu dibuat prosotan ala waterboom. Ayok Gara ke Kudus.
BalasHapusBener sekali Mas. Kalau di hitung, ada sekitar 5 air terjun di lereng muria. Mungkin bisa lebih malah. Lokasinyapun berdekatan dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengunjungi air terjun yang satu dengan yang lainnya.
BalasHapusPastinya Mbak Rizka... Yuk main ke Kudus
BalasHapusHi! Would you mind if I share your blog with my twitter group?
BalasHapusThere's a lot of folks that I think would really appreciate your content.
Please let me know. Cheers
haha. iya. bener, ini bukan air terjun. ini sungai.
BalasHapusdulu punya pengalaman. pas di Talaud. sampai masuk2 hutan, katanya ada air terjun bagus. Terus pas nyampe. Zonk banget. "ini mah kencing kuda". haha.
Tapi seru sih kalau susur sungai gini. aku suka
Dari kekecewaan itu, ada keseruan yang bisa didapatkan yo Mas. Serunya di sini itu bisa main air bebas, apalagi kolam airnya sedalam 2 meter dan cukup besar, jadi bisa nyebur dari atas batu.
BalasHapusIni bukan air terjun, cuman prosotan air doang hahahaha
BalasHapusBetul Om, Makanya aku bilang ini pemandian alam. Yang penting itu serunya main di sini. Byar, byur bebas.
BalasHapusperutmu, mas.....wkwkwk lebih ke kedung atau kolam atau apalah yang penting bersih, aman juga
BalasHapusWes rapopo Hend. Alihkan pandanganmu ke curugnya saja hahaha. Di sini aman sekali buat bermain air, asalkan nggak kena batu aja kepalanya. Semuanya bakal aman.
BalasHapusFine way of describing, and fastidious paragraph to get information on the topic of my presentation focus,
BalasHapuswhich i am going to present in academy.
Hello, I enjoy reading all of your article post. I wanted to write
BalasHapusa little comment to support you.
Wew, ada foto Ya sir telanjang dada 🙈🙈🙈
BalasHapusAsik kalau masih sepi, bisa puas mandi mandi tanpa takut ada yang ambil selendangku
Hahaha, itu pas lagi malee pakai baju. Tak fikir mau mandi lagi. Makanya masih telanjang dada. Ternyata temen-temen pada nggak mau. Ya wes foto wae.
BalasHapusTenang, kalaupun selendangnya diambil, itu tandanya sudah ada jodoh Mas hehehe.
Hahaha. (((sudah ada jodoh)))
BalasHapusibu warung anggap saja ibu aminah | (((anggap saja))) hahahaha lucu!
BalasHapusbtw jd pingin explore muria & sekitarnya euy. selama ini ya cuma ziarah tok taunya
Hahaha, Lhah aku lupa tanya nama Ibunya karena saking nikmatnya minum kopi sambil dengerin arahannya. Hayuk explore Muria Mas. Kalau sampai detik ini yang aku tahu ada sekitar 6 air terjun di sana. Jangan lupa incip pecel pakisnya juga yang menjadi kuliner khasnya muria.
BalasHapus