Air Terjun Grenjengan sewu, Pati, Jawa Tengah

November 11, 2014

[caption id="" align="aligncenter" width="800"] Air Terjun Grenjengan Sewu[/caption]

Opo Kek Blog - Tujuan travelling saya kali ini menuju ke kota Pati. Kota yang selama ini saya anggap kurang berpotensi dalam dunia wisata. Dugaan saya ternyata  salah, karena kota ini mempunyai beberapa tempat wisata yang bisa anda kunjungi. Pati yang terkenal dengan julukan Bumi Mina Tani ternyata mempunyai Air Terjun yang terletak di belakang Gunung Muria. Air Terjun tersebut bernama Air Terjun Grenjengan Sewu.


Air Terjun Grenjengan Sewu ini terletak di desa Jrahi, Kecamatan Gunung Wungkal, Kabupaten Pati. Cukup jauh memang jika di tempuh dari pusat kota Pati. Untuk menuju ke sana kita bisa menempuh perjalanan sekitar 1 jam dari pusat Kota Pati. Dari kota Pati, anda bisa ambil arah ke Tayu atau Jepara. Setelah itu lihat papan penunjuk arah dan ambil arah ke Gunung Wungkal dan anda teruskan ke Desa Jrahi dengan mengikuti papan penunjuk arah. Ketinggian air terjun ini sekitar 25 meter dan berada di ketinggian 485 meter di atas permukaan air laut.


Sepertinya tak banyak orang yang tahu tentang air terjun ini.  Ini semua terbukti dengan suasana Air Terjun yang sepi. Saat saya mbolang ke air terjun ini, terlihat hanya ada beberapa anak-anak dan beberapa warga desa yang bermain-main di kawasan Air Terjun Grenjengan Sewu ini. Kemungkinan memang belum di kelola oleh pemerinttah setempat.



Berangkat dengan menggunakan motor bareng kawan travelling saya (Aji) sekitar pukul 21.00 malam. Kami berangkat malam hari agar bisa menikmati Air Terjun Grenjengan Sewu di pagi hari dan bisa menikmati udara segar di Gunung Wungkal. Ada beberapa tujuan wisata yang akan kami kunjungi. Dan Air Terjun Grenjengan Sewu merupakan tujuan utama kami.


Sampai di Pati sekitar pukul 21.30 WIB. Beruntunglah saya punya kawan yang rumahnya lumayan dekat dengan Air Terjun Grenjengan Sewu. Dia bernama Farez yang akan mengantarkan kami ke air terjun tersebut. Kami janjian untuk bertemu di alun-alun pati, setelah itu lanjut ker rumahnya fares dan numpang menginap di sana (agar irit biaya broo hihihihi).


Sesuai dengan rencana, kami bangun pagi-pagi dan berangkat menuju Air Terjun Grenjengan Sewu. Sebetulnya Fares juga kurang begitu tahu lokasi Air Terjun Grenjengan Sewu karena kebanyakan masa hidupnya berada di luar kota. kami sedikit tenang karena Fares mau mencarikan informasi tentang lokasi air terjun tersebut dan alhamdulillah dapat informassi tentang lokasi Air Terjun Grenjengan Sewu.


Akses jalan dari rumah Fares hingga kecamatan Gunung Wungkal begitu mulus dan kami sangat menikmati perjalanan ini. Tapi saat sampai di Desa Giling (Desa sebelum Jrahi) beeeuuuh jalannya sangat memprihatinkan. Jalan yang banyak tanjakan dan turunan ini sangatlah rusak. Mungkin karena tergerus oleh air saat musim penghujan. Perjalanan ini membuat saya agak miris dan harus extra hati-hati karena motor saya hoby sekali dengan bocor pada bagian bannya. Mungkin sekitar 1 km jalan kembali mulus ketika masuk Desa Jrahi (tempat Air Terjun Grenjengan Sewu).


Sampai di desa jrahi, kami memarkirkan motor di rumah penduduk yang dekat dengan Air Terjun Grenjengan Sewu karena belum ada pengelolaan tempat parkir di sini. Saya sudah tak sabar unttuk menikmati dinginnya air yang ada di air terjun tersebut. Untuk menuju ke air terjun yang sebenarnya kami harus jalan kaki melewati jalan beton, persawahan warga dan sungai-sungai kecil karena ini memang satu-satunya jalan menuju ke sana. Belum ada jalan khusus wisatawan untuk menuju air terjun ini. Pemandangan sawah di sini begitu indah dengan system tanam terasering.




[caption id="" align="aligncenter" width="1000"] Jalan setapak menuju Air TerjunGrenjengan Sewu[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="1000"] Sungai merupakan jalur menuju Air Terjun Grenjengan Sewu[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="1000"] Indahnya pemandangan sawah di kawasan Air Terjun Grenjengan Sewu[/caption]

Sampai di Air Terjun terlihat beberapa orang sedang menikmati dinginnya air di sini. Keadaan air di sini jernih dan aliran air terjunnya kecil, mungkin karena musim kemarau sehingga pasokan air dari atas berkurang. Air Terjun Grenjengan Sewu ini benar-benar masih alami dan belum banyak orang yang tahu tentang tempat wisata yang satu ini.  Sayang tempat ini dikotori oleh tangan-tangan jahil dengan menulisi dinding-dinding batu di samping air terjun. Ada beberapa anak-anak desa yang sedang bermain ayunan memakai akar tumbuhan yang menggantung dari atas ke bawah. Tak ada rasa takut jatuh di wajah mereka. Mereka terlihat gembira dengan ayunan akar itu.




[caption id="" align="aligncenter" width="1000"] Anak-anak desa setempat yang bermain ayunan memakai akar tumbuhan.[/caption]


Sayang jika pemandangan alam yang bagus ini tidak diabadikan. Berfoto merupakan salah satu cara untuk mengabadikan momen-momen yang begitu menyenangkan di sini.




Puas berfoto, kami bertiga memutuskan untuk kembali ke parkiran dan melanjutkan perjalanan ke Jepara untuk menikmati tempat-tempat wisata yang ada di sana.


To be continue.........


 Note :




  • Jika Anda ingin berwisata ke Air Terjun Grenjegan Sewu, bawalah bekal makanan atau snack.

  • Di lokasi   air terjun tidak ada orang jualan makanan.

  • Belum ada tempat bilas untuk pengunjung yang mandi di lokasi air terjun.

  • Masuk lokasi air terjun masih gratis.

  • Gunakan motor sebagai alat transportasi untuk berwisata ke Air Terjun Grenjengan Sewu, karena di sana belum ada tempat parkir mobil.

  • Jangan memakai sepatu karena Anda harus melewati pematang sawah dan sungai.

You Might Also Like

17 komentar

  1. Ini pasti jalan dari tempat parkir ke air terjunnya jauh nih ya? Hehehe :D

    BalasHapus
  2. Lumayan broo, sekitar 20 menitan lah.

    BalasHapus
  3. Kalau di musim hujan bakal lebih deres niy. Aaah, apa ini juga nggak terjangkau dengan angkutan umum... T.T

    BalasHapus
  4. Iya broo nggak ada angkot hihihi. Ini lokasinya di dalam desa yang jauh dari kota. Maish alami banget tuh tempat. :)

    BalasHapus
  5. tempatnya seru...motif vatuannya menarik banget...tapi sayang ya aksesnya masih belum mendukung...

    BalasHapus
  6. Betul broo. Semoga saja pemerintah setempat mau mengelola dan membuatkan akses jalan yang layak untuk wisatawan.

    BalasHapus
  7. tempate menarik mas, pas buat yang lagi galau-galau.

    BalasHapus
  8. Siphh. Sering galau ya hihihihi :D

    BalasHapus
  9. Deket rumah saya mas , kok gak mampir =d

    BalasHapus
  10. Hehe :) Kemarin belum kenal sampean mas. Daerah mana rumahnya?

    BalasHapus
  11. wah..besok aku buat film disana brow

    BalasHapus
  12. Iyakah? Film apa Mas Yuli? Semoga sukses pembuatan filmnya ya :)

    BalasHapus
  13. Aku kesitu terus dket dsa saya

    BalasHapus
  14. Iyakah? Waaah asyik ya tiap hari bisa main ke sana Kak :) Volume air di sana sejarang gimana kak?

    BalasHapus
  15. Ini air terjunnya ngak niat banget, air nya cuman seuprit doang

    BalasHapus
  16. Hahaha pas kebetulan musim kemarau itu Om

    BalasHapus
  17. travel abroad purpose1 Januari 2017 pukul 19.56

    It's really a nice and helpful piece of information. I
    am happy that you simply shared this helpful info with us.

    Please keep us up to date like this. Thank you for sharing.

    BalasHapus