Kokosan, buah khas Purworejo yang Bikin Kamu Bergetar Saat Memakannya

Desember 23, 2016

Beberapa waktu lalu saya meng-upload foto salah satu foto buah di instagram. Bentuk dan warnanya mirip dengan buah duku, hampir tidak ada perbedaannya jika dilihat dari luar. Sayapun memberikan caption pertanyaan untuk buah ini. Beberapa teman mengatakan bahwa itu adalah buah duku, namun itu bukanlah duku. Ada juga yang menyebutkan buah langsep.

Setelah beberapa teman di instagram memberikan jawaban yang salah. Sayapun ikut berkomentar dengan memberikan jawaban yang sebenarnya. Buah tersebut adalah Kokosan. Sejenis Duku namun berbeda rasa dan bentuk bijinya. Memiliki bentuk yang bulat telur dan berwarna khaki serta rasa yang masam. Jenis buah ini saya temukan di Desa Wisata Kaligono (DEWIKANO) Purworejo, Jawa Tengah saat mengikuti famtrip dari Disbudpar Jateng pada bulan Juni. Sebelumnya, saya sama sekali tidak pernah mendengar ataupun mengetahui buah kokosan. Buah ini di klaim sebagai buah khas  Purworejo.

Saat itu, sesampainya kami di pendopo DEWIKANO langsung di bawa ke kawasan pemandian alam Si Dandang yang merupakan salah satu objek wisata di DEWIKANO. Tak lama kemudian bus yang kami naiki berhenti di depan rumah warga setempat. Dan di sinilah kami mulai berjalan kaki menuju Taman Si Dandang. Ucapan selamat datang terpampang jelas di atas jalan yang kami lewati. Berupa banner dengan ukuran sedang dan dikaitkan dengan pohon di sekitarnya. Sangatlah dekat dengan rumah warga yang menjadi tempat parkir bus kami. Di depan pintu masuk Si Dandang terdapat miniatur Dandang Jawa kuno sebagai ikon khasnya. Sementara itu di sebelah kanan pintu masuk, telah disediakan buah berwarna khaki yang menyerupai duku. Dan ini merupakan suguhan untuk wisatawan yang datang ke DEWIKANO. Awalnya saat disuguhi buah kokosan, saya juga mnebak bahwa ini adalah buah duku, karena bentuk dan warnanya mirip sekali dengan duku. Sempat di goda oleh pengelola DEWIKANO, saya dan rombongan disuruh menebak jenis buah ini. Pada awalnya, kami semua menjawab ini buah duku. Karena salah,  akhirnya dijelaskan oleh pengelola DEWIKANO bahwa ini adalah buah Kokosan khas Purworejo. Penasaran dengan rasanya, sayapun mengambil satu buah untuk dimakan. Lagi-lagi diketawain oleh pengelola DEWIKANO karena salah cara memakan buah tersebut. Berbeda dengan duku, yang mana cara makannya di kupas terlebih dahulu, lalu dimakan. Sedangkan buah kokosan dimakan dengan cara di tekan ujungnya dan masukkan ke mulut, lalu gigit ujung yang ditekan. Maka akan keluar daging buah kokosan beserta bijinya. Rasanya masam dan segar. Srasa membuat badan bergetar saat memakannya. Saking masamnya buah kokosan, Ana dan Ruqiya yang saat itu ikut menikmati buah ini, mereka sampai-sampai mengerutkan mukanya. Bukannya saya dan rombongan kapok makan buah kokosan, malah ketagihan memakannya. Mumpung masih ada banyak, beberapa teman membawanya ke dalam bus untuk di makan saat perjalanan pulang.

Saya baru mengetahui bahwa buah kokosan merupakan buah sejenis duku namun beda rasa. Duku memiliki rasa yang manis, terkadang masam sedikit. Sedangkan kokosan memiliki rasa masam dan segar saat dimakan. Selain itu, bijinyapun berbeda. Jika duku memiliki banyak biji dalam satu buah, sedangkan buah kokosan hanya memiliki satu biji dalam satu buah dan ukurannyapun lebih besar dibandingkan biji duku. Selain untuk oleh-oleh, ternyata buah kokosan memiliki manfaat untuk ksehatan.

Beberapa diantaranya adalah :

  • Untuk melancarkan pencernaan
  • Untuk mngobati demam dan diare
Penasaran dengan rasa buah kokosan? Yuk ke Desa Wisata Kaligono (DEWIKANO) di purworejo.

You Might Also Like

19 komentar

  1. Asli penasaran deh lihat gambar buahnya! Kalau pas mlipir ke Purworejo kuminta tolong teman anterin cari buah Kokosan ahh. :-D

    BalasHapus
  2. Harus cobain Bang Halim. Segeeer banget buahnya... Mirip duku kan?

    BalasHapus
  3. Hahaha saya yang jawab dukuh di instagram! 😄

    BalasHapus
  4. Hehehe Bang Yos ngaku.... Yang lain juga ngiranya itu buah duku Bang.

    BalasHapus
  5. Satu keluarga dengan langsat dan duku namun beda win...

    BalasHapus
  6. Wah ternyata selain duku, langsat, dan ceruring, masih ada kokosan. Jujur keluarga buah ini persaudaraannya begitu lekat, saya paling susah membedakannya. Apalagi ditambah jarang makan, sebab rasanya asam banget, haha. Kalau dengan kelengkeng apa masih satu keluarga juga ya, soalnya sama-sama berbiji tunggal? Kalau yang ini kulitnya keras tidak, Mas? #ehjadibanyaktanya

    BalasHapus
  7. Kalau kelengkeng, sepertinya sudah beda jenis Gara. Kalau menurutku ya g membedakan antara duku, langsat dan kokosan adalah rasanya. Bentuknyapun kalau diperhatikan sebenarnya beda walaupun samar. Kulit kokosan mirip dengan duku, tidak keras. Harus nyobain ni Gara biar bisa membedakannya hehehe

    BalasHapus
  8. Hoo iya kalau kelengkeng kan kulitnya keras ya. Sip nanti kita main-main ke Purworejo, hehe.

    BalasHapus
  9. waktu kecil suka makan buah ini, sekarang udah jarang nemu :(

    BalasHapus
  10. Gampang kok nyarinya, Ke Dewikano aja hehe

    BalasHapus
  11. Hello! I've been reading your blog for some
    time now and finally got the bravery to go ahead and give you a shout out from Humble Texas!
    Just wanted to mention keep up the fantastic job!

    BalasHapus
  12. di kampungku masih banyak buah kosan ini (penyebutan orang2 di desaku), tapi kalah populer dibanding dukuh. Ada juga langseb yang mirip dukuh tapi bijinya besar2

    BalasHapus
  13. Serius Hend. Delivery ke Kudus ya kalau masih banyak buahnya.

    BalasHapus
  14. Halaaaaaaah Kalau musim kokosan biasanya bulan apa hend?

    BalasHapus
  15. juli-agustus, tapi tahun ini ga ada karena hujan terus

    BalasHapus