Air Terjun Kalibanteng Kudus, Jawa Tengah

Februari 15, 2016


Alirannya yang deras dengan debit air yang cukup banyak menjadikan air terjun kawasan pegunungan muria menjadi buruan para wisatawan Kudus dan sekitarnya. Tak hanya di kudus, di kota lainpun saat musim hujan tiba, air terjun mejadi tempat wisata andalan. Setiap musim penghujan datang, air terjun kembali booming layaknya artis yang sedang naik daun. Musim hujan memang musimnya wisata alam, Karena di musim inilah ekosistem alam kembali berkembang dengan baik. Air terjun menjadi salah satu andalan wisata alam saat musim penghujan. Selain air terjun yang menjadi lokasi utama, pemandangan alam sekitar pegunungan pun menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Kudus mempunyai beberapa air terjun yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Salah satunya yang menjadi andalan kota kretek itu adalah air terjun  Montel yang berada di kawasan makam Sunan Muria. Sejak kecil yang saya ketahui hanya ada satu air terjun di kudus yakni air terjun montel. Seiringnya waktu, ada beberapa air terjun yang bermunculan, salah satunya adalah  air terjun Kalibanteng yang berada di kawasan Desa Wisata Rahtawu. Desa Rahtawu memiliki pesona alam yang bagus dengan banyaknya tempat pemandian alam, puncak, bukit-bukit, air terjun dan hamparan hijaunya alam pegunungan. Dan inilah yang menjadikan desa ini sebagai salah satu Desa Wisata di kudus.

Siang itu saya bersama Bagus berangkat dari rumah menggunakan sepeda motor. Kebetulan beberapa hari terakhir hujan tak datang lagi jadi aman jika dimanfaatkan untuk jalan-jalan. Lokasinya tak begitu jauh dari rumah. Kira-kira sekitar 30 menit kami bisa sampai di lokasi parkir air terjun tersebut. Untuk menuju ke air terjun Kalibanteng kami harus melewati jalan setapak berupa jalan cor dan tanah. Jalan setapak menuju air terjun Kalibanteng merupakan jalur pendakian menuju Puncak Abiyoso atau lebih dikenal dengan puncak Natas Angin. Dari jalan setapak ini, air terjun Kalibanteng sudah terlihat dengan jelas alirannya. Lima menit kami berjalan sampailah di air terjun Kalibanteng. Debit airnya tidak terlalu besar namun air terjun Kalibanteng memiliki keunikan tersendiri. Yakni mempunyai 3 tingkat air terjun.

Tingkat pertama merupakan tempat yang paling menarik dengan kubangan yang cukup lebar dan berundak. Di sinilah kebanyakn wisatawan bermain air.

Untuk menuju tingkat kedua, kami harus menaiki jalan setapak lagi yang berupa tanah dan batu yang berada di samping air terjun tingkat pertama. Jaraknyapun cukup dekat dengan air terjun tingkat pertama. Hanya butuh waktu beberapa menit saja kami sampai di air terjun tingkat ke dua. Butuh kewaspadaan agar tidak terperosok karena jalan begitu sempit. Dindingnya air terjun tingkat ke dua ini tidak begitu tinggi, berbeda dengan air terjun tingkat pertama yang dindingnya lebih tinggi.

Istirahat sejenak, membasuh muka dengan dinginnya air terjun Kalibanteng. Setelah itu kami lanjutkan perjalanan menuju air terjun tingkat ke tiga. Untuk menuju air terjun tingkat ke tiga, kami harus melewati dinding air terjun tingkat ke dua. Cukup mudah untuk melewati dinding air terjun yang ke dua ini. Dan akhirnya sampailah kami di air terjun tingkat ke tiga. Di sini air mengalir melalui himpitan dinding batu yang berkelok-kelok. Alirannya terlihat kecil, mungkin dikarenakan sudah seminggu tidak ada hujan yang turun dan curah hujan masih rendah. Airnya terlihat jernih dengan dasar bebatuan yang bersih.

Ini merupakan yang ke dua kalinya saya ke air terjun Kalibanteng ini. Sebelumnya saya bersama Mas Bartian yang saat itu ke Kudus dan saya ajak ke air terjun Kalibanteng. Kebetulan waktu itu hujan turun sehingga debit air lebih banyak daripada saat saya ke sana untuk yang ke dua kalinya. Pada waktu itu belum ada tiket retribusi (tepat seminggu sebelum yang ke dua kalinya). Sekarang ini ketika memasuki area air terjun harus membayar retribusi Rp. 2.000,- . Saat menerima tiket tersebut, ada yang berbeda dengan nama air terjun ini. Di tiket bertuliskan "Pemandian Sendang Jodho Jurang Banteng Putra Abiyoso" sedangkan di banner petunjuk arah air terjun bertuliskan "Air Terjun Kalibanteng". Karena penasaran, saya mengonfirmasi ke tukang parkir tentang kejelasan nama air terjun tersebut. Bapak itu menjawab bahwa nama air terjun tersebut adalah air terjun Kalibanteng. Kemudian saya menanyakan tentang tiket itu, beliau menjawab bahwa itu hanya anak-anak pemuda penggerak wisata Desa Rahtawu saja yang menamai dengan nama itu. Menurut mreka agar lebih keren, tetapi pihak orang tua (menurut tukang parkir) tidak diijinkan memakai nama itu. Alasannya dari dulu memang namanya air terjun Kalibanteng.

Lokasi air terjun lumayan bersih dan belum ada banyak sampah yang berserakan. Harapannya semoga wisatawan tetap menjaga kebersihan kawasan air terjun kalibanteng dan tidak meninggalkan jejak vandalisme di dinding-dinding batu. Sepertinya air terjun ini perlu bak sampah yang anti pecah sebagai wadah untuk buang sampah agar tidak mudah rusak. Mari jaga alam ini dengan tidak membuang sampah di tempat wisata. Buanglah sampah pada tempatnya dan jadilah wisatawan yang baik.

You Might Also Like

24 komentar

  1. alam selalu memberikan kedamaian
    di manapun dan kapanpun...
    selalu ada tempat yg indah di manapun kita melakah
    salam lestari buat para explorer kudus..

    BalasHapus
  2. Iya, manusialah yang sering merusaknya tanpa mikir efek dari perusakan alam. Salam lestari juga mbak yasmin :)

    BalasHapus
  3. Akhirnya aku dah balik ke air terjun ini dong Sir, dan puas mandi-mandi di tingkat ketiga nya. Kemarin pas kesana debit airnya pas. Deras tapi juga gak banjir, plus lagi sepi, jadi kaya menikmati air terjun pribadi, cuma sayangnya gak bisa lama-lama karena sudah sore. Yasir waktu kesana jam berapa?

    BalasHapus
  4. Aku pas ke sana agak siangan mas. Dan waktu itu curah hujan masih rendah. Sudah seminggu belum hujan lagi. Alhasil debit airya kecil. Tapi masih bisalah buat main-main air di sana hehehehe.

    BalasHapus
  5. Culik aku ke sana kakak hahahhahahah

    BalasHapus
  6. Ayoh.. Ini mumpung lagi banyak debit airnya Mas broo hehhe

    BalasHapus
  7. Keren banget. Airnya adem tuh kayaknya.Hehehe. Mas saya udah follow blog mas Yasir boleh folback mas? hehe thanks

    BalasHapus
  8. Seger banget Mas. Cobalah ke sana dan rasakan kesegaran airnya. Tapi jangan diminum lo ya hehehe. Siap nanti saya follback ya :)

    BalasHapus
  9. Haha. diminum kok mas tapi dimasak dulu. btw abang saya juga kerja di kudus lho mas. Hahaha. salam kenal mas. He

    BalasHapus
  10. Hahaha, oh iyakah? Nah, pas tuh sekalian aja kalau kakaknya berangkat kerja ke Kudus nebeng sekalian heheh.
    By the way, blogmu tak buka kok tidak bisa ya. Malah muncul peringatan kalau blogmu sudah kamu hapus.

    BalasHapus
  11. oh iya mas baru pindahan. linknya ini mas ignna.wordpress.com ketemu?

    BalasHapus
  12. Oalah pantesan. Saya coba buka lagi ya :)

    BalasHapus
  13. Iya, sudah bisa. Pakai link yang kamu kasih tadi.

    BalasHapus
  14. Etapi kok belum muncul di statistik ya mas?

    BalasHapus
  15. Nah ini kayaknya bersih banget dan bening. Panjenengan kok mboten basah-basahan Mas :D

    BalasHapus
  16. Sebenarnya pengen banget Mas. Tapi waktu itu ramai sekali dengan pengunjung. Dulu waktu sama Mas Bartzap kebetulan hujan jadi gagal untuk bisa basah-basahan di sana. Kapan-kapan deh, dicoba lagi :)

    BalasHapus
  17. Kamu kok ngak basah2an di air terjun ?????????????????

    BalasHapus
  18. Ramai sekali om waktu itu, mungkin lain kali kalau pas ke sana lagi.

    BalasHapus
  19. keren poll jadi pengin kesana lain kali kalo mampir disitu mampir ahh

    thanx informasinya ya min sangat membantu buat refrensi liburan

    BalasHapus
  20. Yuk main ke Kudus :)
    Terima kasih sudah mampir ke blog saya :)

    BalasHapus